Dirjen Dikti Apresiasi Perguruan Tinggi dalam Menjaga Keberlangsungan Pendidikan di Masa Pandemi
Makassar – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menyampaikan apresiasinya kepada perguruan tinggi yang telah bergotong royong selama masa pandemi dalam menjalankan pendidikan tinggi melalui pembelajaran daring. Nizam menilai hal tersebut sebagai sebuah transformasi yang luar biasa dimana pembelajaran dilakukan dari rumah, meski dengan permasalahan dan keterbatasan yang ada namun dapat menyelamatkan pendidikan anak bangsa. Demikian disampaikan Nizam saat menghadiri “Rapat Koordinasi bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi”, yang diselenggarakan oleh LLDikti Wilayah IX Sulawesi Selatan, Rabu (7/4).
Dalam acara tersebut, Nizam menyampaikan bahwa pendidikan tinggi tidak bisa diselenggarakan tanpa adanya gotong royong antara pemerintah dan masyarakat. Adapun pemerintah sendiri berupaya maksimal untuk bisa memfokuskan anggaran-anggaran yang ada di kementerian maupun di luar kementerian untuk membantu mengatasi situasi.
“Mulai dari bantuan uang kuliah, dengan semangat kebersamaan agar beban yang kita rasakan bersama dapat dipikul bersama-sama,” ujar Nizam.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada perguruan tinggi yang sudah tetap menjaga marwah pendidikan tinggi agar bisa tetap berlangsung. Dalam hal ini, Ditjen Dikti Kemendikbud berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi mulai dari semangat Kampus Merdeka, yang prinsipnya ingin membawa perguruan tinggi pada kondisi yang lebih fleksibel dengan menghadapi dunia yang sangat cepat berubah. Kampus Merdeka bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa yang di luar kampus dengan bimbingan dari para dosen.
Selain itu, tambah Nizam, program Kampus Mengajar perlu didorong agar para mahasiwa menjadi seorang dapat lebih membantu masyarakat dan guru.
“Dengan adanya Kampus Mengajar ini berdampak untuk guru dan masyarakat dengan kita perbesar menjadi 15 ribu mahasiswa di semester ini. Dan kalau ini sukses kita skalakan lebih besar lagi ke depannya, serta program-program kerelawanan mahasiswa selama masa pandemi seperti membuat alat kesehatan. Ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi memberikan dampak kepada masyarakat,” imbuh Nizam.
Terakhir, Nizam berpesan bahwa perjalanan perguruan tinggi tidak hanya merupakan tempat untuk pendidikan dan penelitian. Perguruan tinggi harus memberikan dampak kepada masyarakat dan karya dosen tidak hanya publikasi saja. Dosen harus memberikan dampak kepada masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat yang dapat diolah untuk pengembangan karier dosen kedepannya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala LLDikti Wilayah IX Jasrudin menyampaikan bahwa instansinya sudah berhasil mendorong dosen-dosen agar mempunyai jabatan fungsional asisten ahli serta sertifikasi dosen pada tahun 2020 dimana LLDikti Wilayah IX yang terbanyak di seluruh Indonesia, yaitu sekitar 759 dari kuota 10.000 di seluruh Indonesia.
“Kami memiliki target 40 guru besar, yang sudah ada baru 18. Sudah mengirim kurang lebih 100 calon guru besar untuk bisa memenuhi target itu,” pungkasnya.
Turut hadir pula dalam acara tersebut, Rektor Universitas Negeri Makasar H. Husain Syam, Wakil Rektor 2 Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Infrastruktur Universitas Hasanuddin Sumbang Baja, dan para undangan lain.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/AND)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz