close

Canggih! Unair Hadirkan Teknologi Replika Tengkorak 3D untuk Ubah Cara Belajar dan Penanganan Medis Cedera Kepala

Bandung-Semangat Diktisaintek Berdampak terus menjadi bahan bakar kreativitas dan inovasi di perguruan tinggi Indonesia. Dari laboratorium hingga ruang praktik, berbagai terobosan diciptakan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan solusi konkret bagi masalah nyata di masyarakat.

Salah satu inovasi yang mencuri perhatian di ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 adalah Teknologi Perancangan Replika Tengkorak 3D karya inovasi dari Universitas Airlangga (Unair). produk ini dirancang untuk mendukung pembelajaran medis sekaligus membantu penanganan kasus di rumah sakit.

Teknologi Perancangan Replika Tengkorak 3D terdiri dari pemindaian (scan) dan pencetakan 3D yang menghasilkan bentuk tulang tengkorak presisi sesuai kondisi pasien. Produk ini menjadi templat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kampus maupun perancangan ulang tulang tengkorak plastik pada kasus pasien cedera kepala akibat kecelakaan atau stroke hemoragik.

Baca Juga :  Kampus Merdeka Siapkan Kompetensi Lulusan yang Kreatif, Inovatif dan Berkarakter di Era Disruptif

“Inilah replika 3D printing yang kami gunakan, baik untuk kepentingan komersial maupun media pembelajaran,” jelas Bryan, mahasiswa Unair yang terlibat dalam penelitian ini.

Teknologi Replika Tengkorak 3D ini tidak hanya membantu mahasiswa memahami teori dan praktik kedokteran dengan lebih mendalam, tetapi juga mempersingkat proses persiapan medis di rumah sakit. Dokter dapat menggunakan templat tersebut untuk memvisualisasikan prosedur operasi dan meminimalkan risiko kesalahan. Ini adalah langkah maju menuju metode pembelajaran berbasis teknologi yang interaktif, akurat, dan aplikatif di dunia pendidikan kedokteran.

Teknologi Replika Tengkorak 3D dari Unair menjadi bukti bahwa teknologi, ketika berpadu dengan riset dan semangat inovasi, mampu memberikan manfaat langsung bagi dunia pendidikan dan layanan kesehatan. Ke depan, teknologi ini berpotensi menjadi produk unggulan nasional, bahkan merambah pasar internasional.

Baca Juga :  Wamen Diktisaintek : Kemajuan Iptek Juga Harus Diimbangi Nilai Spiritualitas dan Kemanusiaan

Lebih dari sekadar karya inovasi, teknologi ini adalah contoh bagaimana riset dari perguruan tinggi dapat mengubah wajah pembelajaran medis dan memberikan harapan baru bagi penanganan pasien di Indonesia.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif
#KSTI2025
#SainsUntukIndonesia
#InovasiMasaDepan
#TeknologiBicara