close

BIBIT.AI: Sistem Cerdas untuk Rekomendasi Tanaman dan Cuaca

Bandung-Misi besar dalam menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi untuk berbagai tantangan lintas sektor konsisten dilakukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), melalui semangat arah kebijakan Diktisaintek Berdampak yang melibatkan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.

Semangat ini dilanjutkan oleh Politeknik Negeri Batam (Polibatam) melalui terobosan inovatif  di sektor pertanian digital dengan nama System BIBIT.AI,  yang dikembangkan oleh Dosen Polibatam, Kamarudin, bersama mahasiswa bimbingannya Novran Risky Wijaya, Rizky Nugraha, dan Azrul Aswat.

System BIBIT.AI merupakan sistem berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang ditujukan untuk mendukung pertanian cerdas di Indonesia. Produk ini dirancang sebagai upaya membantu petani dalam memantau kualitas tanah dan cuaca secara waktu nyata serta memberikan rekomendasi pertanian yang presisi dan kontekstual.

Inovasi ini lahir dari pengalaman langsung bersama petani lokal dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Banyak petani mengalami kegagalan panen akibat cuaca ekstrem atau kesalahan dalam pemilihan waktu tanam. Melalui pendekatan problem based innovation, tim pengembang menciptakan solusi yang tidak hanya berbasis teknologi canggih, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan lapangan.

Baca Juga :  Penguatan Pendidikan Karakter Mahasiswa melalui Kampus Mengajar

Kamarudin menjelaskan bahwa sistem ini tidak hanya mampu mendeteksi kadar unsur hara dalam tanah seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, tetapi juga merekomendasikan jenis tanaman yang paling cocok ditanam berdasarkan musim dan wilayahnya.

“Misalnya saya ingin menanam di bulan Januari sampai Juli, nanti saya pilih rentang waktu itu, dan alat ini akan merekomendasikan tanaman apa yang cocok, misalnya ketimun atau labu,” ujar Kamarudin, Jumat, (8/8).

Kemampuan sistem untuk menentukan masa tanam ini didasarkan pada integrasi data historis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta basis data yang dikembangkan tim peneliti. Teknologi AI yang diadopsi akan mencocokkan data tanah dan cuaca dengan kebutuhan spesifik setiap tanaman untuk meminimalkan risiko gagal panen.

Selain fitur peramalan cuaca dan peringatan dini hama, sistem ini juga dilengkapi dengan visualisasi data dan histori pertanian yang dapat diakses melalui antarmuka laman. Energi sistem ini bersumber dari panel surya, memungkinkan penggunaan mandiri di lahan terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik.

Hasil implementasi di Kabupaten Bintan, sejak 2023 menunjukkan dampak bahwa tingkat kegagalan panen berkurang drastis. System BIBIT.AI tidak hanya teknologi prediktif, tetapi juga sistem pengambilan keputusan berbasis data yang terjangkau dan bisa dimanfaatkan oleh petani di berbagai level. Tantangan ke depan adalah pada tahap scaling up dan komersialisasi.

Baca Juga :  Dukung Mahasiswa Berprestasi, Sesjen Kemdiktisaintek Kunjungi Rumah Penerima KIP Kuliah di Medan

Dalam pengembangannya, tim juga sedang menjajaki integrasi dengan teknologi LoRa (long range) untuk mengatasi keterbatasan akses internet di wilayah pertanian terpencil. LoRa merupakan pemancar radio yang bisa menjangkau jarak jauh hingga radius 10 kilometer, sehingga diharapkan data dari kebun bisa dikirim ke pusat data di kota yang memungkinkan monitoring jarak jauh tanpa infrastruktur internet tambahan.

Kehadiran BIBIT.AI dalam Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, adalah bentuk kehadiran semangat Diktisaintek Berdampak dalam menghadirkan solusi nyata untuk tantangan yang berkembangan di masyarakat. 

Kemdiktisaintek berharap inovasi seperti BIBIT.AI mampu menjadi jembatan antara dunia riset dan penerapan nyata dalam pembangunan ekonomi nasional melalui kolaborasi antara kampus, industri, dan masyarakat untuk menghasilkan solusi strategis bagi masa depan Indonesia.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif
#KSTI2025
#SainsUntukIndonesia
#InovasiMasaDepan
#TeknologiBicara