close

Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Diluncurkan, Kemdiktisaintek Genjot Kualitas Pendidikan Tinggi

Jakarta-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen memperkuat sumber daya manusia sebagai fondasi utama peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dalam peluncuran beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), Senin (2/6).

Program ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, khususnya pada poin keempat yang menekankan pentingnya penguatan pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Menteri Brian menyatakan bahwa target penerima beasiswa PDDI adalah sebanyak 5.000 orang. Beasiswa ini meliputi skema single degree dan joint degree/double degree. Skema tersebut memungkinkan para penerima beasiswa menempuh pendidikan di dalam negeri dan memperoleh pengalaman studi di luar negeri, sesuai dengan kesepakatan dan ketersediaan program studi di masing-masing perguruan tinggi mitra.

Berdasarkan data PDDikti, Indonesia memiliki 4.687 perguruan tinggi (128 negeri dan 4.559 swasta) dengan total 335.014 dosen. Namun, baru 25% (84.618 dosen) yang telah berkualifikasi Doktor (S3). 75% (249.692 dosen) masih berkualifikasi Magister (S2).

“Program beasiswa ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor, guna mendorong kualitas dan daya saing perguruan tinggi di Indonesia. Program ini juga sangat penting, karena dengan gelar Doktor, kesejahteraan dosen bisa meningkat,” tegas Menteri Brian.

Baca Juga :  MERAYAKAN KAIN TRADISI DENGAN MENEBAR NILAI INKLUSI: Penerima Beasiswa IISMA Menggelar Kegiatan Sosial di Berbagai Penjuru Dunia

Mendiktisaintek juga menyatakan bahwa dengan adanya program ini, akan semakin banyak dosen yang memiliki kapasitas mumpuni, dan di saat yang sama, juga memaksimalisasi kemampuan mengajar. Dengan demikian, efek jangka panjang dari program ini adalah melahirkan generasi yang juga memiliki kapasitas besar dan bersudut pandang riset.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, dalam laporannya, menyampaikan apresiasinya terhadap pihak yang melaksanakan program ini, yakni Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) Kemdiktisaintek.

“Pembangunan sumber daya manusia perlu terkonsolidasi dengan baik di jenjang pendidikan tinggi, didukung anggaran yang tepat sasaran sehingga terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui peta jalan yang jelas, terukur dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat,” ujar Sesjen Togar.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hetifah Sjaifudian, menegaskan bahwa Komisi X DPR RI mendukung program beasiswa untuk dosen. Dosen merupakan investasi yang sangat strategis terkait kualitas pendidikan tinggi.

“Ini adalah bentuk komitmen dan dukungan Kami untuk Kemdiktisaintek. Kami yakin, mengalokasikan anggaran untuk program Doktor adalah investasi yang sangat berharga. Harapannya, para dosen bisa terus menghasilkan inovasi yang berdampak baik bagi masyarakat,” ujar Hetifah.

Baca Juga :  Pengembangan STP Perguruan Tinggi Indonesia Semakin Diperkuat

Dalam kesempatan yang sama, Henri Tambunan selaku Kepala PPAPT Kemdiktisaintek sekaligus pengampu program beasiswa ini, memaparkan syarat umum dan ketentuan teknis mengenai beasiswa PDDI. Salah satunya adalah bahwa beasiswa ini terbuka bagi dosen perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek. Henri juga mendorong para dosen untuk segera memanfaatkan peluang tersebut.

“Siapkan program studi S3 yang akan diambil, ada berbagai bidang keilmuan. Dengan beasiswa ini, ekosistem pendidikan tinggi Indonesia akan semakin kokoh dan mampu berkompetisi di tingkat global,” ujar Kepala PPAPT, Henri.

Ungkapan ini sejalan dengan dorongan Mendiktisaintek Brian Yuliarto terhadap para calon penerima beasiswa, yakni menyesuaikan penelitian yang akan dilakukan dengan topik-topik Asta Cita maupun kebutuhan masyarakat dan industri di Indonesia.

“Harapannya, akan lahir inovasi yang dapat mempercepat cita-cita memajukan Indonesia. Semoga, program ini bisa kita jalankan bersama-sama dengan baik,” pungkasnya.

Dalam peluncuran tersebut juga dihadiri pimpinan Komisi X DPR RI lainnya, yaitu Himmatul Aliyah dan Mahfudz Abdurrahman serta pejabat eselon 1 dan 2 Kemdiktisaintek.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif