close

ITS Serahkan Mesin Cetak Braille yang ke-10 ke SLBN 1 Palangka Raya

Tim Riset Braille ITS melakukan presentasi mengenai mesin cetak Braille garapan ITS dan ITTS kepada tendik SLBN 1 Palangka Raya
Tim Riset Braille ITS melakukan presentasi mengenai mesin cetak Braille garapan ITS dan ITTS kepada tendik SLBN 1 Palangka Raya

Kampus ITS, ITS News – Berhasil menciptakan 10 mesin cetak Braille, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkomitmen untuk memberikan akses mesin tersebut ke seluruh penjuru Indonesia. Berdasarkan usulan dan permintaan dari Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), tim Riset Braille ITS berkesempatan untuk menyumbangkan inovasinya serta memberikan pelatihan operasional kepada Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (9/10).

Ketua Tim Riset Braille ITS Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T. menyebutkan bahwa mesin cetak Braille ini sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2012 dan merupakan modifikasi dari alat yang sama dari Norwegia. Hasil modifikasi tim ITS mampu mencetak 400 karakter Braille per detik dari yang sebelumnya hanya bisa mencetak 200 karakter Braille per detik. “Pada versi ini juga disediakan fitur suara, sehingga teman-teman yang tunanetra bisa mengoperasikan mesin ini juga,” ujarnya.

Tim Riset Braille ITS menjelaskan pengoperasian mesin cetak Braille
Tim Riset Braille ITS menjelaskan pengoperasian mesin cetak Braille

Pada kesempatan kali ini, lanjutnya, selain melakukan serah terima ITS juga memberikan pelatihan standard operational procedure (SOP) dalam mengoperasikan mesin cetak Braille. Pelatihan diberikan kepada tenaga didik SLBN 1 Palangka Raya agar bisa mengoperasikan, merawat, serta memperbaiki mesin garapan ITS dan Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) ini.

Baca Juga :  Unila Komitmen Optimalkan Permata Sari dan Permata Sakti BKS PTN Barat

Dilanjutkan dengan pelatihan teknis, akan dipilih beberapa perwakilan dari SLBN 1 Palangka Raya untuk hadir ke Surabaya secara langsung. Perwakilan tersebut akan dilatih untuk melakukan beberapa perawatan ringan pada mesin cetak Braille, serta akan dibuatkan program khusus untuk melakukan perawatan berat. “Jadi, untuk permasalahan yang lebih serius pada mesin akan ada pelatihan khusus,” tambah Tri.

Penyerahan surat bantuan berupa mesin cetak Braille dari ITS kepada SLBN 1 Palangka Raya
Penyerahan surat bantuan berupa mesin cetak Braille dari ITS kepada SLBN 1 Palangka Raya

Dosen Departemen Teknik Biomedik ITS ini menjelaskan, SLBN 1 Palangka Raya diberi bantuan karena adanya kebutuhan serta permintaan dari pihak sekolah. Usulan dari pihak sekolah kemudian disampaikan oleh Direktorat PMPK hingga sampai kepada ITS.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLBN 1 Palangka Raya, Jambi D. Nudin, S.Pd., M.Pd. sangat mengapresiasi sumbangan dari ITS dan Direktorat PMPK ini. Dengan ini, tak hanya pihak sekolah, namun masyarakat sekitar bisa menerima manfaatnya. Sebelumnya, SLBN 1 Palangka Raya mendapatkan bahan ajaran serta buku pelajaran untuk penyandang tunanetra melalui bantuan direktorat dan kiriman dari kabupaten lain. “Mesin ini bisa digunakan untuk keperluan pemberkasan juga bagi para penyandang tunanetra,” imbuhnya.

Baca Juga :  30 Persen Mahasiswa Universitas Jember Ikuti MBKM
Foto bersama Tim Riset Braille ITS dengan tenaga didik SLBN 1 Palangkaraya serta perwakilan Direktorat PMPK
Foto bersama Tim Riset Braille ITS dengan tenaga didik SLBN 1 Palangkaraya serta perwakilan Direktorat PMPK

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS Agus Muhammad Hatta, S.T., M.Si., Ph.D. menambahkan, selain mesin cetak Braille, ITS juga sedang mengembangkan beberapa assistive technology lainnya. Beberapa di antaranya yaitu kaki dan tangan bionik, alat bantu pendengaran, serta perkembangan media belajar untuk anak-anak dengan autisme. “Ini dilakukan untuk bisa mengakomodir serta memberikan fasilitas kepada masyarakat yang memiliki disabilitas,” tuturnya.

Lebih lanjut Tri mengharapkan, dengan disumbangkannya mesin ini, SLBN 1 Palangka Raya bisa menjadi pusat cetak Braille untuk daerah sekitar. Sehingga segala keperluan percetakan berkas Braille bisa dilakukan di satu tempat untuk satu daerah.  “Tujuannya yang memiliki mesin ini bisa jadi braille books provider, publisher, perpustakaan, serta training center mesin cetak Braille,” pungkasnya. (HUMAS ITS)