close

Inovasi “Matic-Kumbung” Antarkan Undiksha Raih Juara Tingkat Internasional

Singaraja- Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha berhasil menyabet Juara II (Silver Medal) dalam ajang tingkat internasional World Youth Invention and Innovation Award 2021 yang kegiatannya berlangsung dari 16 Juli sampai 21 Agustus 2021.

Dalam ajang tersebut tim Undiksha yang terdiri atas Gede Sandita Widada dari Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Kadek Reda Setiawan Suda yang merupakan alumni Pendidikan Teknik Elektro, Luh Putu Restu Adi Utami dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (S2), Komang Putrayasa dari Prodi Ilmu Hukum, dan I Gede Ardi Darmawan dari Prodi Pendidikan Teknik Elektro, berhasil bersaing dengan tim dari 35 negara, seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Thailand dan lainnya.

Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerjasama dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA), tim Undiksha yang diketuai oleh Sandita Widiada menampilkan karya yang berjudul “Matic-Kumbung”: Temperature and Humadity Control Device yang merupakan sebuah alat untuk membantu petani dalam menjaga suhu dan kelembapan kumbung jamur, sehingga bisa tanpa pengontrol manual (manusia). Mahasiswa kelahiran Banyuning, Buleleng ini mengatakan pembuatan inovasi ini karena adanya keluhan petani jamur tiram di Kabupaten Karangasem tepatnya di Desa Bebandem. “Dampak yang dirasakan Petani setiap harinya dari 1000 media yang dibudidayakan, baglog yang ditumbuhi jamur hanya 10-20 baglog dengan rata-rata panen 1 baglog 0,2 kilo. Sehingga, setiap hari Petani memanen jamur tiram sebanyak 2-4 kilo per hari yang harusnya 20-40 kilo.” ungkapnya, Rabu, (8/9/2021).

Baca Juga :  Abmas ITS Manfaatkan Limbah Pertanian untuk Produksi Pakan Ikan

Selain itu, dikatakan kualitas panen jamur tiram juga kurang bagus. Oleh karena itulah tim ini terinspirasi untuk membuat alat tersebut. “Dengan alat ini, tidak diperlukan tenaga manusia untuk mengatur suhu dan kelembaban dan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas panen jamur tiram,” tambahnya. Keberhasilan meraih prestasi ini juga tidak terlepas dari peran pembimbing, Dr. Nyoman Santiyadnya, S.Si., M.T. “Dengan prestasi ini, kami sangat bahagia dan merasakan perjuangan mulai dari sebatas niat untuk membantu petani jamur tiram, ternyata karya kami dihargai di tingkat internasional,” terangnya. (hms)