close

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Fujita Health University

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI/KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM menjalin kerjasama dengan Fujita Health University (FHU), Jepang, sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan keilmuan para staf pengajar, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI. Kesepakatan tersebut ditandai dengan acara penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E, M.A, Ph.D dan President of Fujita Health University Prof. Eiichi Saitoh, pada Selasa 27 April 2021. Prof. Eiichi Saitoh, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, merupakan salah satu tokoh dunia di bidang rehabilitasi medik. Fujita Health University merupakan pusat pendidikan kesehatan dengan rumah sakit pendidikan yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Jepang yang disertai perkembangan teknologi mutakhir.

Pada seremoni virtual penandatanganan naskah MoU tersebut hadir Prof. Kazuo Takahashi (Director of Center for International Relations, Department Chair and Professor of Anatomy II, School of Medicine), Prof. Yohei Otaka (Department Chair and Professor of Rehabilitation Medicine I, School of Medicine), Prof. Yoko Inamoto (Vice Director of Center for International Relations Professor of Rehabilitation, School of Health Sciences), Prof. Ari Fahrial Syam (Dekan FK UI), Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH (Wakil Dekan FK UI Bidang Pendidikan, Riset, dan Kemahasiswaan), Drg. Baiduri Widanarko (Kepala Kantor Urusan Internasional), dr. Anis Karuniawati, PhD, SpMK(K) (Wakil Dekan Bidang SDM, Ventura, dan Administrasi Umum), dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR(K) (sebagai Departemen Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi FKUI) dan Prof. Widjajalaksmi Kusumaningsih (Perwakilan Departemen Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi FKUI).

Baca Juga :  Perkuat Implementasi Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi untuk Ciptakan SDM Unggul

Dalam pidato sambutannya, Prof. Ari Kuncoro mengatakan bahwa, “Sebagai akademisi, kita harus bersinergi dan bergandengan tangan dengan pemerintah, industri, dan masyarakat dalam memerangi krisis. Ini juga merupakan kesempatan untuk menggunakan potensi penuh kami sebagai perguruan tinggi untuk memainkan peran penting di garis depan pertempuran global melawan krisis melalui penelitian, pendidikan inovatif, dan layanan masyarakat,” Ia berharap, UI dapat bekerja sama dengan Fujita Health University dalam hal pertukaran pelajar, konferensi bersama, penelitian, dan banyak kemungkinan kolaborasi lainnya terutama di bidang medis.

Senada dengan Rektor UI, Prof. Saitoh dalam sambutannya juga menyambut baik kerja sama ini. “Saya juga berterima kasih kepada dr. Luh yang telah mengatur pertemuan tim Fujita Health University untuk berkunjung ke FKUI dalam rangkaian acara seminar dan workshop oleh Japanese Society Dysphagia Rehabilitation pada Maret 2020,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Jabar Ridwan Kamil: Wisma Makara UI Lokasi Isolasi Mandiri COVID-19 Terbaik se-Jawa Barat

“Sebelum MoU ini terlaksana, Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM-FKUI telah menjalin hubungan baik dengan melakukan pertemuan informal dengan Prof. Eiichi Saitoh. Pada Februari 2020, tim dari Fujita Health University berencana untuk berkunjung ke FKUI dalam rangkaian acara seminar dan workshop oleh Japanese Society Dysphagia Rehabilitation bersamaan dengan rencara peresmian Indonesian Society Dysphagia Rehabilitation, yang seharusnya berjalan di bulan Maret 2020 namun tertunda karena adanya pandemi Covid-19. Harapannya, kerja sama ini dapat memfasilitasi mobilisasi staf pengajar dan PPDS antara kedua universitas, pertukaran ilmu, serta kerja sama dalam riset dan publikasi,” ujar dr. Luh Karunia.

Kerja sama yang akan dilakukan UI dan Fujita meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan peningkatan kompetensi pelayanan rehabilitasi medik di rumah sakit pendidikan, pertukaran dan kunjungan staf medik, pertukaran mahasiswa, dan residen dalam bentuk pelatihan atau program elektif; kesempatan mengikuti program fellowship bagi staf medik; dan penyelenggaraan seminar bersama atau workshop.

Selain itu, akan dilakukan juga kerja sama di bidang penelitian melalui berbagai kegiatan kolaborasi riset, dan kerja sama dalam bidang pelayanan, meliputi pertukaran informasi, material, dan bimbingan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit, serta kunjungan staf medis dan non-medis untuk observasi pelayanan di rumah sakit.