Dorong Energi Terbarukan, Undana dan PLN UIW NTT Jalin Kerja Sama
Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali melakukan kerja sama. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait kegiatan Tridharma; pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, survey, pertukaran informasi iptek, lingkungan hidup serta rekayasa dalam lingkup kelistrikan. Salah satu yang telah dilakukan Undana dan PLN UIW NTT adalah mendorong energi terbarukan melalui co-firing biomassa.
MoU ditandatangani masing-masing oleh Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam dan General Manager (GM) PT PLN UIW NTT, Agus B. W. Jatmiko di ruang rapat Rektorat Undana, Rabu (13/4/2022). Turut menyaksikan penandatanganan tersebut, Wakil Rektor (WR) Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistim Informasi, Ir. I. Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D, WR Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Jalaludin, M. Si, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M), Dr. Damianus Adar, M. Ec, beserta jajaran pimpinan PLN terkait.
MoU kali ini bertujuan untuk menigkatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pengelolaan ketenagalistrikan secara optimal guna menunjang proses pembangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara, serta mendukung pelaksanaan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam pengantarnya mengatakan siap mendukung upaya PLN UIW NTT menggandeng dunia Perguruan Tinggi (PT), khususnya Undana untuk melakukan kegiatan Tridharma, termasuk kegiatan utama Kemendikbudristek, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program MBKM, Undana dituntut agar meningkatkan pengabdian sehingga bisa berdampak bagi masyarakat. Pihaknya sangat menyayangkan jika Undana hanya melaksanakan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak berdampak bagi masyarakat.
“Dengan transformasi MBKM, maka mahasiswa, bahkan dosen pun harus keluar dan belajar di tengah masyarakat, serta bisa berdampak bagi masyarakat. Sebab, belajar bukan hanya dilakukan di ruang-ruang kelas, laboratorium atau perpusatakaan saja,” beber Rektor. Melalui MBKM, mahasiswa bisa terlibat dalam menyelesaikan persoalam masyarakat. Karena itu, kerja sama dengan PLN UIW NTT merupakan bagian dari upaya Undana mengimplementasikan MBKM.
Rektor menambahkan bahwa pengalaman kerja sama dengan PLN, khusus soal energi terbarukan biomassa perlu ditingkatkan, begitu pun dengan rasio elektrifikasi di NTT. Pada kesempatan itu, pihaknya juga mendorong PLN NTT untuk menyelesaikan persoalan listrik. Sebab, masalah listrik telah lama menjadi penghambat beroperasinya sejumlah peralatan riset yang dilakukan di Laboratorium Bioscience.
GM PLN UIW NTT, Agus B. W. Jatmiko dalam penjelasannya mengatakan pihaknya berterima kasih atas kesediaan Undana bekerjasama dengan PLN UIW NTT. Ia mengatakan, saat ini PLN NTT tengah mendorong ketersediaan energi terbarukan di NTT, terutama dalam hal co-firing biomassa, serta peningkatan elektrifikasi di NTT. Karena itu, dirinya sangat berharap Undana bisa melakukan riset dan survey guna menentukan wilayah guna perluasan lahan untuk bahan baku biomassa. Selain itu, dirinya juga berharap kesediaan mahasiswa Undana dari berbagai Program Studi (Prodi) untuk melakukan magang di PLN di wilayah kerja NTT. Mahasiswa Undana, kata Jatmiko, bisa ikut mempelajari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPL) di wilayah NTT, serta berbagai kegiatan lainnya. Pihaknya juga siap memenuhi permintaan Undana dalam menyelesaikan masalah kelistrikan di kampus.
WR IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistim Informasi, Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph. D menambahkan pelaksanaan kerja sama tersebut dapat dilaksanakan secepatnya, khsusnya soal survey maupun ristet terkait penyediaan data potensi tiap kabupaten di NTT. Salah satunya adalah melalui data dari LP2M Undana. Pihaknya juga mendukung PLN NTT guna menyelesaikan masalah listrik di Undana. Sebab, kualitas riset dan inovasi sangat tergantung kepada ketersediaan listrik dalam mengoperasikan sejumlah fasiltasi di Laboratorium Bioscience Undana.
Hal senada disampaikan WR Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Jalaludin, M.Si. Menurutnya, salah satu persoalan yang masih dihadapi Undana hingga saat ini adalah kelistrikan. Aktivitas di dalam kampus kerap terhambat akibat ketersediaan listrik. Karena itu, ia mengaku telah menawarkan hal itu kepada pihak PLN UIW NTT beberapa waktu lalu. Undana, jelas WR II, rencananya akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 10 miliar lebih guna menyelesaikan masalah listrik, yang kerap menghambat aktivitas kantor maupun perkuliahan, termasuk aktivitas Laboratorium Bioscience. (rfl)
Tim Humas, Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas,
Contact Person (CP): 0813 4331 7070