Cegah Stunting, Dosen Pulang Kampung IPB University Terjun ke Desa Godog Sukoharjo
Tim peneliti IPB University memberikan penyuluhan terkait stunting di Dukuh Butuh, Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah (2/8). Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam). Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Langgeng Putri.
Ketua Tim Dospulkam IPB University, Dr Anna Fatchiya menjelaskan, stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Ia menguraikan faktor penyebab, ciri dan dampak stunting pada anak. Dr Anna mengajak ibu-ibu untuk rajin mengajak anak ke pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai upaya preventif terhadap stunting.
Sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan anak, Tim Dospulkam IPB University juga turut memberikan penyuluhan tentang Pencegahan Kekerasan terhadap Anak. Langkah edukasi juga dilakukan dengan banner-banner yang berisi pesan kekerasan terhadap anak.
Dr Anna mengatakan, kekerasan terhadap anak tidak hanya meliputi kekerasan fisik, namun kekerasan verbal dan seksual yang juga berbahaya bagi tumbuh kembang anak. Ia turut menyampaikan dampak negatif kekerasan yang terjadi pada anak.
“Kekerasan terhadap anak akan berdampak pada munculnya sikap agresif berlebih, murung, depresi, mudah menangis, dan membuat anak cenderung melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain. Kita sebagai orang tua harus sabar dan menahan diri dari tindak kekerasan terhadap anak kita termasuk tidak menyakiti mereka dengan kata-kata yang kita ucapkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Polokarto, Heri Mulyadi dan Petugas Penyuluh Pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Polokarto, Basir, SP, dan Gea, SP.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung upaya tim IPB University yang ikut berkontribusi terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Godog. Karena Kecamatan Polokarto adalah wilayah dengan angka stunting tertinggi se-Sukoharjo,” ujar Heri Mulyadi.
Ia menyampaikan bahwa pada dasarnya para perempuan di Desa Godog sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan seperti ini. Namun, kata Heri, selama ini mereka belum banyak terpapar dengan pelatihan peningkatan keterampilan. “Potensinya sangat besar, ibu-ibu di sini selalu semangat kalau digerakkan,” imbuhnya.
Selain itu, para anggota PKK turut mendapatkan edukasi terkait literasi digital saat penyuluhan ini. Edukasi literasi digital dilakukan oleh dua anggota tim Dospulkam IPB University, yaitu Arip Wijianto, MSi dan Hanifah Ihsaniyati, MSi. Keduanya merupakan mahasiswa program studi Doktor di IPB University yang juga dosen Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
Peserta dikenalkan beberapa aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti aplikasi Juru Tani, Google Family Link, Digitani, Paktani Digital, Truecaller, Chatbot dan platform media sosial. Menurut Dr Anna, literasi digital ini penting untuk mendukung usaha tani dan usaha ekonomi yang dijalankan oleh KWT Putri Langgeng.
“Edukasi literasi digital diselenggarakan dengan maksud memberikan pemahaman dan kesadaran kepada wanita tani tentang sisi positif dan negatif TIK bagi kehidupan sehari-hari,” kata Arip Wijiyanto, SP, MSi.
Hanifah Ihsaniyati, SP, MSi menambahkan, edukasi TIK termasuk platform media sosial yang dikenalkan akan bermanfaat bagi upaya mengenalkan dan memasarkan produk kepada masyarakat.
Pada acara ini, wanita tani Desa Godog dikenalkan Empat Pilar Literasi Digital yaitu digital skill, digital ethics, digital culture dan digital safety. Acara ditutup dengan pemberian bantuan bibit tanaman keras dan lele kepada ibu-ibu anggota KWT Putri Langgeng. (*/Rz)