Andika Prastika, Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi Dari Fakultas Teknik
Jember, 11 Juni 2021
Ada yang menarik saat Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Universitas Jember menghadiri upacara wisuda periode IV tahun akademik 2020/2021 di Gedung Auditorium, Sabtu lalu (5/6). Dalam pesannya, Jerry Sambuaga mengajak lulusan Universitas Jember untuk siap berkompetisi. Dan salah satu modal mengarungi lautan kompetisi adalah dengan terus belajar guna meningkatkan kompetensi diri dan mencetak berprestasi sebagai rekam jejak pribadi. Seperti yang dilakukan oleh Andika Prastika, mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember.
Mahasiswa asli Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan, Jember, ini ternyata sudah melaksanakan pesan Wamendag RI secara tidak langsung. Contohnya saja, Andika, begitu panggilan akrabnya, aktif meningkatkan kompetensi diri dengan terjun di dunia riset. Dunia yang menuntut pelakunya untuk senantiasa memperbaharui referensi keilmuannya. Andika juga giat mencetak prestasi, diantaranya menjadi pewakilan Fakultas Teknik dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Universitas Jember tahun 2020. Belum lagi dengan deretan prestasi lainnya. Istimewanya, Andika adalah mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi yang juga berlatar belakang santri.
“Masa pendidikan SMA saya tempuh di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo. Kebetulan saya masuk kelas akselerasi di SMA Unggulan Hafsa Zainul Hasan BPPT, sehingga hanya perlu dua tahun sekolah untuk kemudian masuk ke Program Studi Teknik Kimia FT Universitas Jember melalui jalur SBMPTN 2017,” tutur Andika saat dihubungi melalui fasilitas aplikasi pesan (11/6). Sejak duduk di bangku SMA, Andika memang ingin masuk ke Program Studi Teknik Kimia, pasalnya anak pertama pasangan Abdul Rohman Wahid dan Sutirah ini suka dengan segala hal yang berbau kimia.
“Ilmu kimia itu masuk dalam kategori universal engineering, yang mendasari banyak sendi kehidupan manusia sehingga cakupan aplikasinya sangat luas. Kuliah di Program Studi Teknik Kimia menggabungkan teori dengan aplikasi di lapangan dengan riset, ini yang saya suka. Kata kuncinya kreatif dan inovatif untuk menelurkan temuan baru,” kata Andika. Kecintaan meneliti membawa Andika masuk ke Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran dan Penelitian Pelita Universitas Jember, bahkan Andika kini dipercaya menakhodai UKM Pelita Universitas Jember.
Melalui UKM Pelita, kemampuan meneliti Andika diasah, hasilnya pun tidak mengecewakan. Sederet prestasi dicetaknya bersama kolega, diantaranya medali emas ajang International Invention and Innovative Competititon 2020 yang digelar oleh Mediate Nexus and Nurture a Fast Network (MNNF) Malaysia, medali perunggu ajang National Applied Science Project Olympiad 2020 Indonesian Young Scientific Association (IYSA), Juara pertama lomba Video kejuaraan Chemical Engineering Creative Online Competition 2020 yang digelar oleh Universitas Setia Budi Surakarta. Dan yang paling terbaru, Andika juara pertama lomba poster Islamic Counseling Festival 2021 yang diadakan oleh Universitas Al Azhar Jakarta.
Tak hanya sering terjun ikut lomba, Andika dan kawan-kawan sudah menerbitkan buku berjudul “Tapal Kuda Mandiri Energi, Mampukah ?” Buku yang membahas potensi sumber energi, khususnya energi terbaharukan di wilayah Tapal Kuda. Menurut riset Andika dan kawan-kawan, sebenarnya wilayah Tapal Kuda memiliki sumber energi terbaharukan yang melimpah. Seperti potensi energi angin di wilayah pesisir Pantai Selatan, energi air, energi biomassa dan lainnya. “Salah satu contohnya, limbah batang tembakau yang bisa dijadikan sebagai bioetanol. Caranya dengan metode hidrolisis menggunakan larutan asam. Pada dasarnya semua tumbuhan yang memiliki kandungan selulosa, lignoselulosa dan hemiselulosa itu bisa dijadikan sebagai bioetanol. Harapannya, di suatu saat nanti bisa dikembangkan dan diimplementasikan pemanfaatannya,” jelas Andika yang juga senang bikin puisi ini.
Lantas bagaimana Andika mengatur ritme belajar dan hidupnya? Menurut pegiat Pramuka ini, dirinya menyusun rencana peta hidup yang dinamainya dream mapping. Peta yang berisikan impian-impian besar yang akan dicapainya. “Saya membagi waktu antara kuliah dengan waktu untuk berprestasi. Saya terbiasa menyisihkan 2-3 jam dalam satu hari untuk berfokus pada rancangan untuk menggapai prestasi saya. Sementara untuk belajar selain belajar sendiri saya juga senang membuat kelompok belajar untuk mendiskusikan materi dari dosen,” ungkap mahasiswa dengan IPK 3,87 ini.
Andika sadar betul jika ingin maju maka dirinya harus belajar dan berprestasi, apalagi dirinya mengimpikan untuk meneruskan studi ke luar negeri dengan beasiswa. Sebab tak mungkin menggantungkan impiannya tadi kepada kemampuan finansial kedua orang tuanya. Bapaknya hanya bekerja sebagai montir dan tukang cat mobil di rumah, jadi Andika kuliah dengan fasilitas beasiswa Bidik Misi. Andika sudah merencanakan memperdalam ilmu Teknik Kimia agar kelak bisa menjadi dosen.
“Alhamdulillah dengan beasiswa Bidik Misi bisa mewujudkan cita-cita saya. Bagi adik-adik kelas yang berasal dari keluarga kurang mampu jangan merasa kerdil walaupun secara keaadan ekonomi kita terbatas, jangan pernah membiarkan mimpi-mimpi kita tertidur, tapi bangunkanlah, hingga impian kita menjadi nyata. Ekonomi boleh terbatas, tapi otak dan kemampuan diri kita tak pernah terbatas jadi jangan putus asa. Selama Anda berprestasi maka kesempatan mendapatkan beasiswa selalu ada. Jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua,” pungkas Andika yang mengidolakan sosok Mas Menteri alias Nadiem Makarim ini mengakhiri wawancara kami. (iim)