Jejak Langkah Tepy, Mawapres Diploma ITS dengan Segudang Capaian Memukau
Tepy Lindia Nanta, Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) ke-1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kategori Diploma
Kampus ITS, ITS News – Berbekal prinsip tak gentar memulai dan selalu berani mencoba, Tepy Lindia Nanta berhasil meraih predikat Peringkat 1 Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 2024 kategori Diploma. Prestasinya tidak hanya terletak pada bidang akademis, melainkan juga ditunjang oleh berbagai pengalaman lewat tekad yang kokoh untuk menjadi agen perubahan bagi banyak orang.
Pada mulanya, perbincangan mengenai potensi Tepy sebagai Mawapres tidak muncul di benak mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi tersebut. Pemuda tersebut tidak berencana untuk ikut serta dalam kompetisi Mawapres tahun ini. Namun, setelah mendapat saran dari seorang dosen, Tepy memutuskan untuk mencoba peruntungannya dalam ajang prestisius tersebut yang menggambarkan perubahan pandangan menjadi tekad untuk menghadapi tantangan kompetisi.
Nyatanya, mahasiswa kelahiran Bojonegoro ini tidak menyangka berhasil meraih gelar Mawapres tingkat ITS yang membuatnya merasa bangga akan dedikasi dan kerja kerasnya. Dengan prestasinya ini, Tepy diamanahkan sebagai perwakilan ITS dalam persaingan Mawapres tingkat regional. Dengan langkah ini, Tepy tidak hanya mengukir prestasi pribadi, tetapi juga membawa harum nama Departemen Teknik Instrumentasi di tingkat lebih luas.
Tentu saja, hal tersebut linear dengan aspek penilaian Mawapres kategori Diploma yang lebih menekankan pada inovasi produk. Selama menjadi mahasiswa ITS, Tepy setidaknya telah mengusulkan 20 produk inovasi, yang masih dalam bentuk karya tulis, prototipe, atau bahkan yang sudah diimplementasikan untuk mitranya. “Selain prestasi dalam kepanitiaan, organisasi, dan lomba, keberadaan produk inovatif juga menjadi sangat penting,” katanya.
Salah satu inovasi unggulan Tepy adalah inovasi praktis dalam dunia pertanian, yaitu Smart Hydro System. Di dalamnya terdapat sebuah perangkat pemantau pertumbuhan sayuran pakcoy dalam sistem hidroponik. Keunggulan utama dari alat ini adalah kemampuannya untuk memonitor pertumbuhan tanaman secara realtime dari jarak jauh, berbasis Internet of Things (IoT).
Mahasiswa angkatan 2022 ini tidak hanya berprestasi dalam keilmiahan, tetapi juga berbagi cerita mengenai pengalaman mereka dalam berbagai kepanitiaan, organisasi, dan tim riset yang dapat mengubah kehidupan mereka. Pengalaman di luar akademis ini berhasil menanamkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen waktu. “Keterampilan tersebut akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kemampuan kita (mahasiswa, red) dalam menjalani hari-hari secara maksimal,” ungkap Tepy.
Contohnya adalah partisipasi aktif Tepy dalam Green Generation Indonesia, sebuah organisasi berskala nasional yang berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan bergabungnya dalam komunitas ini, ia berhasil membangun banyak hubungan dan pertemanan dengan individu dari berbagai daerah, menciptakan jejaring yang kuat untuk mendukung upaya keberlanjutan lingkungan.
Melalui berbagai pengalaman dan kolaborasi yang positif, sebagai perwakilan mahasiswa ITS, Tepy berharap dapat meningkatkan beragam potensi dan keterampilan yang dimilikinya. Selain itu, mahasiswa yang turut serta dalam tim riset Anargya dan ITS TV ini juga menginginkan agar mampu mengoptimalkan produk inovatif yang telah digagasnya guna memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat secara luas. (HUMAS ITS)