Raih Hibah Macthing Fund Kedaireka, Fakultas Farmasi Unpad Bangun Hybrid Class dan Coworking Space
[Kanal Media Unpad] Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Apt. Ajeng Diantini, M.Si., meresmikan Hybrid Class dan Coworking Space, Jumat (26/11/2021) lalu. Fasilitas tersebut dibangun melalui hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2021 yang diterima Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi (FTF) Unpad.
“Kami bersyukur salah satu departemen di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran yaitu Departemen FTF mendapatkan Hibah Kedaireka dengan sejumlah biaya yang digunakan untuk pembangunan Hybrid Class dan Co Working Space,” ujar Prof. Ajeng dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Kepala Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Dr. Apt. Sriwidodo, M.Si, Kepala Program Studi Sarjana Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Apt. Nasrul Wathoni, Ph.D., dan keluarga besar Fakultas Farmasi Unpad.
Prof. Ajeng berharap, Hybrid Class dan Co Working Space FTF Unpad ini dapat menjadi bagian dari proses pembelajaran bagi mahasiswa Sarjana, Profesi, Magister, dan Doktor Fakultas Farmasi Unpad.
“Sebagaimana dengan peralihan Hybrid University di Universitas Padjadjaran, Hybrid Class sangat membantu dalam pengayaan fasilitas yang dapat digunakan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran,” tutur Prof. Ajeng.
Sementara itu Sriwidodo berharap agar ruangan ini dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa. Pembangunan Hybrid Class dan Co Working Space ini merupakan salah satu kegiatan dari Hibah Matching Fund Kedaireka yang berjudul “Bisnis Startup Majalah Digital Farmasetika sebagai One Stop Solution Masalah Kefarmasian Online Secara Nasional”.
“Alhamdulillah, kegiatan Kedaireka ini telah diikuti oleh 276 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi farmasi se-Indonesia melalui program Kampus Merdeka Merdeka Belajar untuk mata kuliah Farmasi Informatika dan Manajemen Kewirausahaan. Semoga bermanfaat untuk Unpad dan perkembangan ilmu farmasi di Indonesia,” harap Dr. Sriwidodo.