Dukung Hilirisasi Riset, ITS Dirikan Teaching Factory Maritim di Madura
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menunjukkan keseriusannya dalam mendukung hilirisasi riset bidang maritim. Hal ini dibuktikan dengan inisiasi ITS membangun gedung Science Techno Park (STP) Maritim. Mengawali proses pembangunannya, ITS melakukan seremoni peletakan batu pertama gedung STP Maritim yang berlokasi di area PT. Galangan Kapal Madura (Gapura Shipyard), Kamis (28/10).
Bekerja sama dengan Gapura Shipyard yang terletak di Desa Banyu Ajuh, Kabupaten Bangkalan, Madura, seremoni ini dihadiri langsung oleh Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Komisaris PT. Gapura Shipyard Desun Raimundus, Direktur Operasi PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Mohamad Cholil, Direktur Operasional PT. Gapura Shipyard Benny Benyamin, dan segenap mitra perusahaan serta pimpinan ITS.
Dalam pembukaannya, Manajer Unit Klaster Inovasi Kemaritiman ITS Ir. Tri Achmadi, Ph.D. menyampaikan, pembangunan gedung yang merupakan klaster inovasi kemaritiman ITS ini dilatarbelakangi kondisi kampus yang saat ini belum memiliki area perairan luas. “Kondisi tersebut mengakibatkan keterbatasan bagi para sivitas akademika yang ingin melakukan uji coba produk maritim secara penuh,” tuturnya.
Dari situ, lanjutnya, ITS mengajukan kerja sama dengan PT Gapura Shipyard untuk mendirikan pusat riset dan pembelajaran (teaching factory) di bidang maritim. Ajakan kerja sama ini langsung disambut hangat dengan tindak lanjut berupa penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak, awal tahun lalu.
Seperti yang diketahui, ITS telah mengembangkan kawasan STP sejak tahun 2016 lalu dengan empat bidang fokusan yakni Otomotif, Maritim, Industri Kreatif, serta Information, Communication & Technology (ICT) dan Robotika. Melalui STP, riset yang dijalankan keluarga besar ITS akan dikembangkan dalam bentuk perusahaan pemula berbasis teknologi, sehingga terbentuk ekosistem inovasi antara akademik, bisnis, pemerintah, dan masyarakat sebagai aktor utamanya.
Gedung STP Maritim ini sendiri akan dibangun selama empat bulan ke depan, dengan dua lantai seluas 450 meter persegi yang berisikan ruang manajemen, ruang penelitian, ruang workshop dan penunjang, ruang rapat, ruang akomodasi shelter, dan sarana pendukung teknologi informasi. “Adapun pembangunan dilakukan menggunakan struktur baja dengan interior tema industrial,” imbuh Tri.
Selaras dengan hal tersebut, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. turut menyatakan bahwa pembangunan Gedung STP Maritim ini merupakan salah satu langkah esensial untuk mendukung pengembangan kreasi usaha dan lapangan kerja serta pengembangan ekonomi dari hasil hilirisasi riset oleh dosen dan mahasiswa ITS.
“Hal ini sesuai dengan misi ITS menjadi Entrepreneurial University yang menghasilkan intelektual properti, produk siap pakai, serta para pebisnis (start-up company),” ungkap guru besar Teknik Elektro ITS tersebut penuh semangat.
Rektor yang kerap disapa Ashari ini juga menyampaikan harapan bahwa melalui pendirian Gedung STP Maritim ini, kerja sama antara institusi dan industri dapat terus terjalin sehingga tercipta inovasi-inovasi baru. “Tak berhenti di situ, kami juga berharap lahirnya para entrepreneur dan perusahaan baru yang akhirnya akan mendukung kemajuan anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya optimistis. (HUMAS ITS)