close

Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Kampus Merdeka untuk Pembangunan Nasional

Jakarta – Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mendorong pembangunan nasional dengan meningkatkan SDM Iptek, dengan satu dari strateginya yaitu melalui program Kampus Merdeka yang mendorong kolaborasi antara pihak pendidik dengan industri. Menurutnya, peran perguruan tinggi sangat penting sebagai mata air bagi masyarakat, industri hingga mahasiswa itu sendiri.

“Dengan program Kampus Merdeka, akan ada jembatan antara pihak industri, masyarakat dan pendidik agar bisa berkolaborasi dalam memaksimalkan pembangunan nasional,” tutur Nizam dalam Talkshow BPPT dengan tema ‘Kebijakan dan Strategi SDM Iptek untuk Pembangunan Nasional’, Rabu (25/8).

Lebih lanjut disampaikan Nizam bahwa kemampuan lintas keilmuan menjadi penting untuk mendorong kemampuan mahasiswa sehingga mahasiswa mampu memaksimalkan kemampuannya dengan berkesempatan 1 semester di prodi lain atau 2 semester di kampus kehidupan.

“Perubahan terjadi pada pendekatan pembelajaran yang semula sempit, kemudian berubah menjadi pendekatan yang fleksibel, sehingga mahasiswa menjadi kreatif dan adaptif. Dengan Kampus Merdeka, akan terbuka kesempatan yang luas sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara kampus dengan kampus kehidupan,” ujarnya.

Baca Juga :  Peluncuran Film Dokumenter “Merdeka Bermimpi”: Sebuah Rekam Jejak Transformasi Pendidikan Tinggi

Ditambahkan Nizam bahwa Kampus Merdeka memiliki tujuan terciptanya SDM yang unggul dengan 9 program (flagship) yang sedang berjalan beriringan, seperti program pertukaran mahasiswa, magang dan studi independen bersertifikat, kampus mengajar, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, serta beberapa program lainnya.

Selain itu, hampir semua program sudah berjalan, seperti digitalisasi di sekolah-sekolah, pengembangan tablet dan laptop yang disebarkan ke daerah-daerah, akselerasi ke daerah 3T yang terkendala jaringan dan komunikasi untuk membantu masalah pembelajaran secara daring, serta pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Dengan adanya program dari Kampus Merdeka yang mendorong kolaborasi antar beberapa pihak, Nizam berharap pembangunan nasional akan terus meningkat bersamaan dengan teknologi yang terus dikembangkan seperti laptop merah putih, kendaraan listrik merah putih, talenta digital dan lainnya. Untuk terus mendukung hal tersebut, pemerintah memberikan bantuan lewat platform digital Kedaireka, pendanaan penelitian maupun riset hingga pendanaan untuk wirausaha.

Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyampaikan bahwa dalam pembangunan SDM, yang penting adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana akan menjadi pilar bagi pembangunan nasional.

Baca Juga :  Unsyiah Kukuhkan Dua Profesor Baru

“Dalam program pembangunan jangka menengah kita harus berusaha untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri dan maju melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan kepada keunggulan yang kompetitif,” ujarnya.

BPPT telah mengirimkan SDM Iptek untuk belajar dan mengikuti pelatihan ke segala penjuru dunia dalam program-program beasiswa, yang salah satunya dirintis oleh B.J. Habibie. Menurut Hammam Riza, SDM yang telah mengikuti program memiliki standar internasional, artinya betul-betul memiliki klasifikasi yang dapat diandalkan.

Selain itu, Hammam menyebutkan ada kegiatan lain yang diselenggarakan BPPT yaitu pendayagunaan SDM Iptek BPPT dengan berbagai program di dalamnya seperti membangun database, membangun network, membangun kerja sama, magang industri serta kegiatan lainnya.

“Semua kegiatan jelas menjadi strategi untuk terus meningkatkan SDM Iptek untuk pembangunan nasional,” imbuhnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti