close

SINERGI KESEHATAN DEMI MENJAGA KUALITAS GINJAL ANAK

Depok, 3 Juli 2021. Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., mengukuhkan tiga guru besar tetap Fakultas Kedokteran dalam Sidang Terbuka Upacara Pengukuhan Guru Besar yang dilakukan secara virtual pada Sabtu (3/7). Salah seorang yang dikukuhkan dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Dr. dr. Sudung O. Pardede, Sp. A(K). Ia membacakan pidato pengukuhan berjudul “Menjaga Kelangsungan dan Kualitas Hidup Anak Dengan Penyakit Ginjal Kronik Sebagai Generasi Penerus”. Dua guru besar lainnya yang dikukuhkan adalah Prof. Dr.dr. Dewi Irawati Soeria Santoso, M.S. dan Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp. OG (K)-FER, MPH.

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan dengan jumlah tertinggi pada anak Indonesia. Anak dengan PGK mempunyai risiko sebesar 10-30 kali lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan anak tanpa penyakit ginjal. Dalam penjelasannya, Prof. Sudung berpendapat bahwa dampak lain yang sering terabaikan adalah tumbuh kembang, kualitas hidup, dan psikososial pada anak dan keluarga. Kualitas hidup anak dengan PGK baik secara fisik, emosional, sosial, maupun prestasi belajar, lebih rendah daripada anak normal. Adanya perasaan cemas, takut, dan tertekan yang muncul pada anak dengan PGK memengaruhi fungsi akademis mereka di sekolah.

Baca Juga :  UTU Gelar Expo Kampus Merdeka, Prof. Nizam: Terlengkap di Indonesia

Kegagalan mendeteksi PGK pada anak dan keterlambatan merujuk, akan menghilangkan kesempatan seorang anak mendapat tata laksana yang memadai. Selain itu, besarnya beban pembiayaan kesehatan yang dikeluarkan oleh keluarga dan negara dalam tata laksana PGK, ditambah dampak yang luas dalam kehidupan anak, menyebabkan upaya pencegahan perlu menjadi prioritas.

Usaha pencegahan PGK memerlukan sinergi antara dokter di fasilitas kesehatan primer, dokter anak, nefrolog anak, nutrisionis, apoteker, pekerja sosial, dan para pemangku kepentingan. Upaya pencegahan ini ditujukan untuk mengidentifikasi sedari dini anak yang berisiko mengalami PGK dan melakukan tata laksana yang memadai pada mereka, sehingga dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik.

Prof. Sudung O. Pardede meraih gelar sarjana dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, dan mendapatkan gelar pendidikan dokter spesialis anak pada tahun 1993 dari FKUI. Sejak 1995-2020, Prof. Sudung sudah menghasilkan 53 karya ilmiah sebagai penulis utama, 36 karya ilmiah sebagai penulis pembantu, dan 50 karya ilmiah berupa buku. Konsistensinya terhadap permasalahan PGK terhadap anak tecermin dari pemilihan tema karya imiahnya, diantaranya adalah “Kolik pada Anak dengan Batu Ginjal”, “Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih pada Anak”, dan “Tata Laksana Medis pada Congenital Anomal of The Kidney & Urinary Tract”.

Baca Juga :  FIK UI Luncurkan Program Pantai Bersih Sehat Asri melalui Gerakan Remaja Sadar Sampah

Acara pengukuhan guru besar UI yang berlangsung Sabtu pagi, dihadiri antara lain oleh dr. Eva Suarthana, MSc., PhD. (Research Associate at Health Technology, McGill University Health Center Montreal, Canada), Dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS, FIHA (Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo). Selain mereka, tampak pula para guru besar dari berbagai universitas dalam dan luar negeri, antara lain Prof. Cheng Hwe Ming dari University of Malaya, Prof. dr. Herawati Supolo Sudoyo, MS., PhD. dari University of Sydney, Prof. Dr. dr. Sjarifuddin Rauf, Sp.A(K)  dari Universitas Hasanuddin. Acara pengukuhan yang dilakukan secara daring tersebut diikuti lebih dari 260 orang, dan disiarkan juga melalui UI Teve dan kanal Youtube resmi UI.