close

“ANORA”, aplikasi Jasa Pengolahan Data dengan segudang fitur menarik

(dari kiri) Marde Fasma, Mery Yulinda Rahmi, Wahidatul Wardah Al Maulidiyah, Andrea Ernest, dan Nanda Novenia Shinta Hapsari
(dari kiri) Marde Fasma, Mery Yulinda Rahmi, Wahidatul Wardah Al Maulidiyah, Andrea Ernest, dan Nanda Novenia Shinta Hapsari penggagas ANORA yaitu Aplikasi Jasa Pengolahan Data

Kampus ITS, ITS News – Terus mengembangkan inovasi, itulah ciri yang terus melekat pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Hal tersebut terbukti lewat inovasi dari empat mahasiswa ITS dengan menggagas sebuah aplikasi berbasis web yang menyediakan jasa layanan pengolahan data yang dinamai ANORA.

Keempatnya adalah Wahidatul Wardah Al Maulidiyah (Departemen Statistika), Nanda Novenia Shinta Hapsari (Departemen Statistika), Andrea Ernest (Departemen Statistika), serta Mery Yulinda Rahmi (Departemen Sistem Informasi). Mereka berhasil mengembangkan aplikasi yang berdiri sejak 2020 lalu itu dan telah diakses oleh banyak pengguna.

Wahidatul Wardah Al Maulidiyah, Chief Executive and Finance Officer (CEFO) ANORA, mengungkapkan bahwa berdirinya ANORA dilatarbelakangi oleh pasar jasa pengolahan yang potensial. Lebih dari itu, founder ANORA yang terdiri dari berbagai departemen ingin melatih kemampuan mereka dalam mengerjakan proyek-proyek besar.

Untuk itu, lanjut mahasiswa yang akrab disapa Wardah ini, digagaslah aplikasi ANORA tersebut. “Layaknya marketplace lain, ANORA mempunyai ciri khusus yaitu berfokus pada hal yang berkaitan dengan dunia statistik,” terangnya.

Keunggulan aplikasi ANORA yang digagas oleh tim mahasiswa ITS
Keunggulan aplikasi ANORA yang digagas oleh tim mahasiswa ITS

Diungkapkan Wardah, ANORA menyediakan beberapa fitur menarik. Di antaranya adalah fitur chat, fitur pembayaran, fitur filtering berdasarkan harga dan software yang ingin digunakan, hingga fitur pencari statistisi pengolah data sesuai kebutuhan pengguna. “Selain itu, kami juga memiliki fitur home service. Dengan fitur tersebut pengguna dapat mencari statistisi terdekat sehingga bisa didatangi secara langsung,” paparnya.

Baca Juga :  Dosen Kampus Seni Jadi Narasumber Sosialisasi Gemastik XIV Tahun 2021

Berbicara mengenai sejarah nama ANORA, mahasiswi asal Tuban ini mengungkapkan bahwa nama ANORA terinspirasi dari anova, sebuah metode khusus analisis statistik yang banyak digunakan dalam penelitian eksperimen. “Agar lebih menarik, kami ubah sedikit menjadi ANORA,” beber mahasiswi kelahiran 12 Juni 2001 tersebut.

Meski bekerja bersama, imbuh Wardah, keempat founder ANORA memiliki peran masing-masing. Sebagai CEFO, dirinya bertugas di bagian keuangan dan bertindak sebagai manajer. Sedangkan Nanda Novenia Shinta Hapsari berperan sebagai Chief Marketing Officer (CMO) yang bertugas dalam bidang strategi digital marketing.

Selanjutnya adalah Andrea Ernest sebagai Chief Human Resouce Officer (CHRO) yang bertugas merumuskan dan melaksanakan strategi human resource sesuai dengan rencana strategis perusahaan, termasuk membuat kontrak dan berkomunikasi dengan mitra. Terakhir adalah Mery Yulinda Rahmi sebagai Chief Technology Officer (CTO) yang bekerja di bidang pengembangan teknologi.

Tampilan aplikasi ANORA, gagasan inovatif dari tim mahasiswa ITS
Tampilan aplikasi ANORA, gagasan inovatif dari tim mahasiswa ITS

Berkat gagasan cemerlangnya ini, Tim ANORA ITS ini telah berhasil melalang di berbagai kompetisi. Di antaranya adalah ITS Youth Technopreneur (IYT), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), hingga baru-baru ini mereka berhasil lolos didanai dalam program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) 2021. “Di ASMI kami tidak memiliki persiapan khusus, hanya saja memperbaiki dan mempersiapkan pitch deck terbaik,” ujarnya.

Baca Juga :  Kemendikbud: Kampus Merdeka Tingkatkan Peran Pendidikan Tinggi sebagai Solusi Permasalahan Bangsa

Tentu saja, timpal Wardah, keberhasilan mereka tak lepas dari campur tangan pembimbing ANORA, Dr Dra Kartika Fithriasari MSi dan developer ANORA terdahulu, Marde Fasma. “Ke depan, kami akan menyusun rencana alokasi dana yang akan diberikan untuk pengembangan website, marketing, hingga Sumber Daya Manusia (SDM),” tuturnya.

Meski dalam pengembangannya banyak menuai kendala akibat kesibukan masing-masing, namun Tim ANORA tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi semua pihak. “Kami berharap ANORA dapat berkembang secara pesat dan menjadi marketplace jasa pengolahan data yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya Wardah. (HUMAS ITS)

Sumber : its.ac.id/news