close

MAHASISWA FTUI RAIH JUARA PERTAMA PADA KOMPETISI KASUS BISNIS NASIONAL

Depok, 21 Juni 2021. Tiga mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2018, berhasil meraih gelar Juara Pertama pada Business Case Competition ITS Expo 2021 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Daffa Alif Pratama, Gwyneth Christina, dan Sausan Nurnadya, yang tergabung dalam Tim Kuning FTUI. Mereka unggul atas 53 tim lain pada babak penyisihan dan 17 tim pada babak final.

Business Case Competition ITS Expo 2021 x SERASA CREATIVE merupakan kegiatan kompetisi analisis kasus bisnis tingkat nasional. Panitia memberikan kasus yang dialami oleh suatu perusahaan/startup. Lewat tema “Empowerment Internet of Thing as Customer Preference”, kompetisi tersebut dilaksanakan untuk menghasilkan ide-ide kreatif, inovatif, dan solutif untuk memecahkan kasus yang dihadapi perusahaan sebagai wadah untuk mewujudkan optimalisasi ekonomi kreatif.

Dengan berlakunya new normal dan perkembangan teknologi, acara berskala besar telah ditinggalkan, dan masa depan industri event bergeser ke acara virtual dan hybrid. Hal ini membawa perubahan dalam sikap konsumen, di mana pengunjung acara lebih terbuka terhadap penggunaan perangkat digital. Teknologi tanpa kontak disebutkan oleh penyelenggara dan pengunjung acara sebagai metode krusial bagi kenyamanan peserta acara terutama di Indonesia di mana angka penderita Covid-19 terus mengalami kenaikan.

Baca Juga :  Sebanyak 404 Mahasiswa dari 10 Negara Ikuti Summer Program FEB Unpad

“Tim kami menggunakan pendekatan Internet of Things (IoT) dan strategi multiskenario untuk menjawab kebutuhan pasar dan permasalahan bisnis yang diajukan oleh dewan juri dalam hal ini tantangan yang dihadapi oleh Serasa Creative sebagai Creative Agency Based on Event Organizer di masa pandemi Covid-19,” ujar Gwyneth Christina.

“Salah satu bidang inovasi yang masih kurang diperhatikan oleh para event organizer di Indonesia adalah bidang IoT. Padahal, di mancanegara, berbagai macam event telah berlomba-lomba mengaplikasikan IoT pada event-nya dan mendapat engagement audience yang sepadan dengan usahanya,” ujar Sausan Nurnadya menjelaskan terkait ide penggunaan IoT dalam kompetisi yang diselenggarakan pada 2 Maret – 4 April 2021 secara daring.

“Dibutuhkan analisis mendalam untuk menyusun strategi penerapan IoT untuk menyesuaikan pergeseran tren penyelenggaraan acara dengan mengintegrasikan teknologi digital. Dari analisis kondisi internal dan eksternal, Serasa Creative perlu melakukan strategi ‘Grow and Build’ melalui market penetration serta product market development. Rekomendasi solusi yang ditawarkan oleh tim Kuning dibagi menjadi tiga skenario, yakni strategi fase remote, strategi fase limited gathering, dan strategi fase mass gathering,” ujar Daffa Alif sebagai ketua Kontingen Kuning FTUI.

Baca Juga :  UNILA tingkatkan kepesertaan Mahasiswa dalam MBKM, melalui Penelitian dan Karya Ilmiah

Strategi fase remote diterapkan selama pandemi Covid-19 masih melarang acara dengan kerumunan besar, solusi yang ditawarkan adalah mengadakan hybrid event, melaksanakan virtual gathering, dan jasa konsultasi acara keluarga. Strategi fase limited gathering bertujuan untuk memfasilitasi penyelenggaraan acara di masa transisi dengan menerapkan social distancing dengan implementasi solusi IoT berupa penggunaan perangkat pembantu social distancing dan contact tracing melalui sensor ultra wideband.

Adapun strategi fase mass gathering diterapkan ketika penyelenggaran acara telah diperbolehkan mengadakan kerumunan tanpa batasan social distancing, strategi ini juga ditujukan sebagai bentuk inovasi Serasa Creative, khususnya dalam bidang IoT. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi navigasi venue event dengan dukungan beacon, aplikasi interaksi pengunjung, smart wristband dengan fitur pembayaran dan seni interaktif, serta sebuah mesin pintar rental power bank yang mendukung smart wristband tersebut.