Kampus Mengajar Angkatan 1 Selesai, Mahasiswa Tuai Pengalaman dan Keterampilan selama Mengabdi
Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menggelar acara Penarikan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021 melalui kanal Youtube resmi Ditjen Dikti secara daring, Jumat (25/06). Acara ini juga sekaligus menandai berakhirnya masa pengabdian para mahasiswa dalam program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021.
Program Kampus Mengajar telah dilalui selama tiga bulan oleh 14.621 Mahasiswa dan 2.080 Dosen Pendamping Lapangan yang berasal dari 360 perguruan tinggi dengan menyasar kurang lebih 4.010 Sekolah Dasar (SD) di 458 kabupaten dan kota yang ada di 34 provinsi di Indonesia.
Program ini merupakan solusi bagi sekolah dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, adaptasi teknologi, dan administrasi manajerial di tengah masa pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam dalam sambutannya mengatakan sangat bangga dan mengapresiasi semua kerja keras dan perjuangan para mahasiswa dalam program Kampus Mengajar karena telah berhasil membawa transformasi kepada sekolah dasar, memberikan dampak serta manfaat baik untuk siswa-siswi, guru, orang tua, dan masyarakat.
“Selama 3 bulan di lapangan, para mahasiswa telah berhasil membawa teknologi, membangun literasi, membangun numerasi dan menginspirasi siswa-siswi sekolah dasar untuk dapat berkuliah seperti kakak-kakaknya. Hal ini sangat luar biasa sekali, karena inspirasi seperti inilah yang sangat penting dalam membangun mimpi anak-anak kita di pelosok negeri,” tutur Nizam.
Nizam juga berharap, program Kampus Mengajar ini dapat terus berlanjut dengan menggandeng banyak mitra lainnya dan berkolaborasi nyata di lapangan, untuk memberikan ruang bagi mahasiswa menebarkan inspirasi serta mendapatkan pengalaman emosional, sosial, psikologis, intelektualitas, dan kreativitas dalam menghadapi masalah.
“Semoga program Kampus Mengajar ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tapi juga bagi sekolah, guru dan masyarakat luas sehingga kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik ke depan, membangun Indonesia yang maju dengan sumber daya manusia yang unggul,” tutup Nizam dalam sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddikdasmen), Jumeri. Dalam sambutannya mengatakan bahwa program Kampus Mengajar merupakan program kolaborasi antara Ditjen Dikti dengan Ditjen Pauddikdasmen yang didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mengerahkan mahasiswa terjun dan praktek langsung di sekolah dasar yang terdampak pandemi.
“Dengan adanya program Kampus Mengajar, para mahasiswa bisa melihat secara nyata kondisi pendidikan di tingkat SD dengan akreditasi rendah. Sehingga mempunyai pemahaman serta wawasan tentang bagaimana pendidikan kita dilaksanakan di wilayah 3T untuk kemudian memberikan support kepada sekolah dan meningkatkan kualitasnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, bagi mahasiswa yang sudah mengikuti program Kampus Mengajar ini, menurut Jumeri akan mendapatkan pengalaman berharga yang dapat dimanfaatkan untuk perjalanan berikutnya pada saat bekerja karena telah memiliki bekal keterampilan seperti cara pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, kolaborasi dan dalam mengeksekusi program.
Sebagai penutup, Jumeri mengucapkan rasa terima kasih dan mengapresiasi berbagai pihak khususnya para mahasiswa, dosen, dan Dinas Pendidikan di daerah. Berdasarkan laporan yang diperoleh, menurut Jumeri, 90% kabupaten dan kota di Indonesia telah menikmati kehadiran mahasiswa program Kampus Mengajar. Satuan Sekolah Dasar pun mengaku sangat senang dan terbantu, terutama pada pembelajaran bidang teknologi komunikasi dan informasi yang membantu memperluas cakrawala pengalaman, keilmuan yang dimiliki anak-anak SD.
Tak jauh berbeda, Direktur LPDP, Dwi Larso juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yakni Ditjen Dikti, Ditjen Pauddikdasmen dan peserta program Kampus Mengajar angkatan 1 tahun 2021.
“Teman-teman, tanpa disadari anda telah memberikan sangat banyak inspirasi bagi seluruh anak-anak yang sudah Anda sentuh dan berinteraksi selama 3 bulan terakhir. Inspirasi tersebut tentunya akan sangat membekas di hati anak-anak SD tersebut,” ujarnya.
Dwi Larso menambahkan, kerja sama Kemendikbudristek telah dilakukan sejak tahun 2020. Kolaborasi ini membuat LPDP harus mengubah jati dirinya untuk mendukung program Kemendikbudristek dan masuk kedalam area pendidikan jenjang S-1 yang mana ini menjadi tantangan besar bagi Kemendikbudristek dan LPDP untuk membuat perubahan fundamental bagi pendidikan Indonesia terutama di masa pandemi ini.
Terakhir, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih juga menyampaikan betapa besar peran mahasiswa yang membantu memberikan dampak positif bagi siswa-siswi SD dan guru dalam segi pembelajaran, adaptasi teknologi maupun manajerial administrasi.
Sri menambahkan para mahasiswa yang terlibat telah memberikan dampak dan menginspirasi adik-adik sekolah dasar dalam menimba ilmu. Mahasiswa juga telah menjadi partner baik bersama guru-guru yang secara efektif melakukan tugas pembelajaran di sekolah di masa pandemi ini.
“Banyak hal-hal bermanfaat yang didapatkan. Di jenjang sekolah dasar guru-guru bisa meningkat kreativitasnya dalam proses pembelajaran, penugasan, dan program Kampus Mengajar kepada angkatan 1 ini. Begitupun bagi peserta didik sekolah dasar yang juga adik-adik para mahasiswa juga terkesan dengan kehadiran kakak-kakaknya dalam kurun waktu 3 bulan,” tuturnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)
*Humas Ditjen Dikti*
*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi*
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti