1.987 Mahasiswa Unila Telah Ikuti Program MBKM
(Unila): 1.987 mahasiswa Universitas Lampung (Unila) telah mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di antaranya pertukaran mahasiswa, KKN tematik, proyek kemanusiaan, magang, asistensi mengajar, dan magang di perusahaan/industri.
“Sampai saat ini sudah 1.987 mahasiswa yang mengikuti MBKM. Ada yang mengikuti program pertukaran mahasiswa, magang di PTPN VII, kampus mengajar, serta proyek kemanusiaan,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Manajemen Kampus Merdeka Unila Dr. Feni Munifatullah, M. Hum., Selasa, 8 Juni 2021.
Dia memaparkan, sejak MBKM diluncurkan Mendikbud pada Januari 2020, Rektor Unila Prof. Karomani langsung membentuk tim khusus persiapan penerapan MBKM di Unila.
“Sekitar bulan Juni, dimulai dengan mengganti dan merevisi kurikulum karena kurikulum selama ini monodisiplin, diubah menjadi transdisiplin dan multidisiplin. Jadi yang mulanya konsentrasi satu prodi, sekarang harus bekerja sama antarprodi,” kata Feni.
Dengan perubahan kurikulum tersebut, maka mahasiswa mulai angkatan 2016-2020 dapat terlibat dalam berbagai kegiatan MBKM.
“Kegiatan MBKM perdana yang diikuti mahasiswa Unila adalah pertukaran mahasiswa dengan tema Cinta Tanah Air. Ini program dari kementerian, ada 46 perguruan tinggi yang terlibat, dan 166 mahasiswa Unila ikut dalam kegiatan pertukaran mahasiswa ini,” katanya.
Selain itu, Unila juga melakukan program inisiatif proyek kemanusiaan dalam bentuk KKN tematik di Pulau Legundi. Sekitar 58 mahasiswa Unila melakukan kegiatan kemanusiaan membantu masyarakat Pulau Legundi yang terkena musibah tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Feni melanjutkan, saat ini juga ada 10 mahasiswa Unila yang diterima di Program Bangkit yang digelar Kemendikbud berupa magang di perusahaan berbasis teknologi yaitu Google, Tokopedia, Gojek, dan Traveloka. Empat mahasiswa mengikuti magang bersertifikat di PTPN VII, dan 16 mahasiswa mengikuti Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia.
“Sudah banyak kegiatan MBKM yang dijalankan Unila. Kami mengarahkan setiap kegiatan dapat mengonversi nilai 20 SKS, ini setara dengan satu semester,” tuturnya.
Dengan begitu, mahasiswa dapat melakukan berbagai kegiatan secara terukur dan memiliki outcome bagi diri mahasiswa sendiri, terutama bagi masyarakat atau perusahaan lokasi magang mereka.
Feni juga menambahkan, dalam kontrak kerja rektor Unila dengan Kemendikbud ditargetkan 30% dari total 30.000 mahasiswa Unila harus terlibat dalam kegiatan-kegiatan MBKM.
“Jadi sekitar 9.000 mahasiswa Unila harus terlibat dalam MBKM, doakan semoga terealisasi, ini kami masih terus membuka pendaftaran secara online di website mbkm.unila.ac.id,” ujarnya. [Humas_Unila]