KERJASAMA UNTAD DENGAN IPB & PEMDA SULTENG DALAM PROGRAM SPR
Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Universitas Tadulako memediasi kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako dengan Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dan Institut Pertanian Bogor dalam program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).
Dalam program ini, Fapetkan juga memotori pembentukan kelompok-kelompok peternak yang nantinya akan dibina dan didampingi dalam pengelolaan peternakannya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim SPR Fapetkan Ir Rizal Y Tantu MSi.
“Nantinya, kami dengan dukungan LPPM, Pemda dan juga IPB dalam program SPR ini akan memberikan edukasi, pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat terkait pengelolaan peternakan, baik dari segi teknis maupun teknologinya.” Jelasnya.
Ir. Rizal Y Tantu MSi menambahkan, selain dengan Pemda Kabupaten Sigi, saat ini pihaknya juga tengah membangun kerjasama SPR dengan beberapa pemda lainnya di Sulawesi Tengah seperti Pemda Kabupaten Donggala, Parigi Moutong dan Poso.
Lebih lanjut, Dekan Fapetkan Untad, Dr Ir Rusdin MP menerangkan, SPR bertujuan untuk membangun ekonomi kerkayatan melalui penyiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam pengelolaan peternakan masyarakat. Selain itu, adanya SPR juga akan membantu Pemerintah khususnya Pemda dalam optimalisasi program-program bantuan peternakan yang disalurkan kepada masyarakat peternak.
“Selama ini ada banyak program bantuan ternak dari pemerintah yang turun, tetapi belum terkelola dengan baik oleh para peternak. Maka adanya pembinaan dan pendampingan dalam SPR ini, diharapkan dapat membuat masyarakat lebih siap untuk mengelola program-program bantuan pemerintah itu supaya bisa memberikan keuntungan bagi masyarakat dan daerah.” Tutur Dr Ir Rusdin MP.
Fapetkan juga akan mencanangkan kegiatan di dalam SPR sebagai sarana dalam program MBKM bagi mahasiswa Fapetkan. Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr Ir Syahrir MP, mahasiswa dalam kuliahnya dapat memilih terjun ke masyarakat melalui program SPR dan disesuaikan dengan mata kuliah yang sedang diprogram oleh mahasiswa yang bersangkutan.
“Mata kuliah mana yang sekiranya berkaitan dengan kegiatan mahasiswa dalam program SPR itu, maka nilainya akan kita konversikan ke nilai mata kuliah sehingga mahasiswa memperoleh nilai sebagaimana ketika mengikuti perkuliahan di kelas.” Tutur Dr Ir Syahrir MP.