close

Akselerasi Startup4industry melalui Ekosistem Kedaireka

Jakarta – Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup tertinggi di Asia. Bahkan Indonesia berada di peringkat kelima dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Selain itu, sebanyak sebelas unicorn dan decacorn yang berada di Asia Tenggara, enam di antaranya lahir di Indonesia. “Ini adalah fakta kreativitas generasi milenial Indonesia yang luar biasa melahirkan startup baru,” jelas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam, pada Webinar bertajuk “Sosialisasi Program Startup4industry Kementerian Perindustrian untuk Penggunaan Platform Kedaireka”, Senin (31/05).

Nizam menjelaskan bahwa saat ini startup didominasi oleh startup digital dan tentu sangat penting selanjutnya untuk mendorong membangun startup manufaktur maupun industri. Untuk mewujudkannya, tentu dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak dan juga perguruan tinggi. Salah satunya kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian, yang diharapkan nantinya dapat menghasilkan startup di berbagai bidang, terutama di bidang industri.

“Kalau biasanya startup didominasi oleh startup digital tentu sangat penting bagi kita selanjutnya untuk mendorong membangun startup manufaktur maupun industri. Dan kerja sama dengan Kementerian Perindustrian ini sangat kami sambut dengan baik untuk selanjutnya berdampak bagi kemajuan industri dan kemajuan SDM yang unggul,” ujar Nizam.

Nizam menambahkan bahwa Startup4industry akan diakselerasikan dan diperkuat bersama-sama melalui ekosistem Kedaireka, dimana Kedaireka juga sudah dipersiapkan sejak tahun 2020 dan sudah mendapatkan dukungan dari perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri ‘DUDI’ dengan sudah bergabungnya belasan ribu dosen dan ratusan industri di dalamnya yang siap membantu kemajuan startup di bidang industri. Nantinya Kedaireka ini adalah sebagai penghubung antara demand dan supply.

Baca Juga :  Angkat Kuliner Khas Blitar, Mahasiswa ITS Berprestasi di Dunia Sinematografi

“Kedaireka sudah kita siapkan dari tahun lalu dan sudah mendapatkan banyak dukungan dari perguruan tinggi dan DUDI, dimana nantinya Kedaireka akan menjadi penghubung antara demand dan supply. Demand itu adalah kita lihat dari sisi pasar dan sisi industri. Supply itu adalah kita lihat dari sisi perguruan tinggi dalam bentuk talenta, kreativitas, ide, dan inovasi,” tambah Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani, menjelaskan bahwa program Startup4industry ini sangat memiliki kesamaan dan kesatuan dengan Kedaireka. Paris berharap agar kolaborasi Kemendikbudristek dan Kemenperin dapat menciptakan unicorn dan decacorn yang baru dalam bidang industri. Serta dapat mewujudkan cita-cita presiden dalam menciptakan SDM unggul Indonesia maju.

“Startup4industry dan Kedaireka ini benar-benar seperti pinang dibelah dua. Sehingga Kedaireka siap untuk mendampingi SDM dan industri yang memang startupnya visibilities yang sudah sesuai dengan standar Kemendikbudristek. Kami sangat berharap program Startup4industry dan kerja sama yang sangat baik dengan Kedaireka, bisa menjadikan contoh best practices bagaimana seharusnya Indonesia dapat bersatu agar dapat menciptakan unicorn dan decacorn yang baru dalam bidang industri,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari mengungkapkan bahwa Startup4industry ini merupakan sebuah gerakan Making Indonesia 4.0 dengan solusi teknologi dari tech startup Indonesia.

Baca Juga :  Tim Nawasena ITS Pertahankan Juara Kompetisi Desain Feri Tingkat Dunia

“Startup4industry ini memiliki maksud membentuk ekosistem solusi teknologi untuk industri dan masyarakat; dan menjembatani kebutuhan industri dan masyarakat dengan tech provider. Startup4industry memiliki tujuan untuk mengakselerasikan startup sebagai technology problem solver bagi industri dan masyarakat. Terlebih di era 4.0 ini, Kementerian Perindustrian berupaya keras melakukan transformasi digital bagi IKM agar siap menghadapi perkembangan teknologi,” ungkap Dini.

Di kesempatan yang sama juga, Country Digital Transformation Manager, PT Snecheder Indonesia (Tenaga Ahli Startup4industry), Fadli Hamsani menjelaskan bahwa dibutuhkannya inovasi untuk mempercepat Making Indonesia 4.0 dengan program Startup4industry ini. Inovasi merupakan kunci untuk bisa maju dan berkembang secara berkelanjutan, tanpa inovasi maka industri hanya akan berada pada posisi yang menengah.

“Era digital bukan lagi opsional, karena gangguan dan ketidakstabilan global memaksakan kebutuhan dan peluang yang mendesak untuk pertumbuhan kuantitatif dan kualitatif. Dengan inovasi, perusahaan harus menemukan jalan untuk memperluas nilai industrinya. Memang teknologi merupakan syarat mendukung tujuan bisnis untuk menjadi industri organisasi digital yang terdepan,” ungkap Fadli.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/AK/FNA)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz