close

IPB University Kaji Strategi Membangun Kelembagaan Ekonomi dan Bisnis di Pedesaan

Pedesaan adalah unit penting dalam mewujudkan pembangunan terutama untuk penyediaan pangan serta produk-produk hulu. Hal ini mendorong Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS) IPB University menyelenggarakan webinar Strategic Talk dengan tema “Membangun Kelembagaan Ekonomi dan Bisnis di Pedesaan”, (25/5).

“Kami nanti akan membawa poin-poin penting yang akan didapatkan dari hasil diskusi ini ke dalam dialog nasional. Kita sama-sama menyuarakan bagaimana agar bisa membangun ekonomi pedesaan dengan tentunya menitikberatkan pada smallholders. Jadi kekhawatiran-kekhawatiran seperti marjinalisasi dari pelaku-pelaku usaha kecil, petani dan nelayan atau smallholders lainnya, bisa kita minimalisir. Caranya dengan mengembangkan konsep-konsep yang memang bisa membuat para smallholders tersebut memiliki peran utama di dalam ekonomi pedesaan terutama yang terkait dengan pangan,” ungkap Dr Eva Anggraini, Direktur Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS) IPB University.

Menurutnya, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sangat berpotensi untuk dijadikan tulang punggung ekonomi pedesaan. Untuk itu, butuh anak muda yang bergerak di ekonomi pedesaan supaya BUMDes ini benar-benar menjadi lembaga ekonomi yang maju.

Baca Juga :  Siap Kawal Pembangunan Zona Integritas 2024, Ditjen Diktiristek Kukuhkan 29 Asesor

Paradigma pembangunan itu perlu digeser serta harus digaungkan kepada seluruh stakeholder yang ada. Bahkan masyarakat desanya sendiri juga perlu disosialisasikan supaya terjadi perubahan mindset sebagai proses dari jangka panjang.

“Selama ini desa berpikir bagaimana bisa menyuplai barang untuk industri di perkotaan. Hal ini perlu pengembangan dengan mulai berpikir bagaimana di pedesaan itu sendirilah dikembangkan industri yang berbasis keunggulan wilayah lokal,” terang dosen di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University ini.

Harlina Sulistyawati, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam pemaparannya mengungkapkan, “Kami melokalkan tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs) ke dalam tujuan pembangunan desa dan perdesaan melalui SDGs Desa. Ini dilakukan karena memang kita ketahui masih banyak kelompok marjinal yang ada di pedesaan. Dengan adanya SDGs, secara komprehensif nanti bisa membangun desa serta semua berpartisipasi menjadi pelaku dalam pembangunan di desa.”

Baca Juga :  Implementasi Program MBKM, Undana dan BPOLBF Jalin Kerja Sama

Pada kesempatan ini, Handian Purwawangsa, SHut, MSi, Asisten Direktur Pengembangan Karir, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) IPB University menerangkan mengenai Program One Village One CEO dan One Village One Innovation.

“Dua program ini dapat mengembangkan sistem pemberdayaan petani. Tujuan dari inovasi ini adalah melakukan pemberdayaan ekonomi petani berbasis sumberdaya unggulan lokal yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Program ini meliputi pendataan produk unggulan desa, pelatihan dan pendampingan, fasilitasi peralatan, pengembangan nilai tambah dan inovasi serta pemasaran dalam rangka meningkatkan pendapatan dan serapan tenaga baru,” ujar dosen di Departemen Manajemen Hutan IPB University ini. (SMH/Zul)