close

Kunjungi Unsrat, Dirjen Dikti Soroti Peran Rumah Sakit Pendidikan untuk Membangun Sumber Daya Unggul

Manado – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam melakukan kunjungan kerja ke Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado dengan agenda tatap muka dengan civitas academica Unsrat sekaligus kunjungan singkat ke proyek rumah sakit pendidikan Unsrat, Sabtu (10/4).

Di hadapan para civitas academica Unsrat, Nizam menyampaikan harapan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar nantinya civitas akademica dapat membawa dan berani memproklamasikan diri dengan merujuk pada pembelajaran yang lebih dinamis dan unggul.

Nizam menambahkan, dengan terciptanya generasi unggul nantinya akan muncul berbagai macam aspek turunan dari aktivitas yang terjadi.

“Kita perlu menciptakan generasi unggul yang tentunya kita juga yang menyiapkannya. Menyiapkan generasi unggul bermakna bagaimana pendidikan tinggi bisa dikelola secara berkesinambungan dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Setelah itu nantinya akan timbul aktivitas dari berbagai macam aspek turunan yang mendukung pertumbuhan masyarakat sejahtera,” tutur Nizam.

Nizam mencontohkan, salah satunya transformasi destinasi pariwisata terhadap kegiatan perekonomian yang terjadi di masyarakat akan berjalan dengan baik asalkan kita menggandengkan dinamika-dinamika yang terjadi dengan kegiatan pembelajaran penelitian di perguruan tinggi.

Baca Juga :  Canangkan Zona Integritas, Wujudkan Layanan Pendidikan Tinggi yang Profesional dan Berintegritas

“Sejatinya pada saat masih menjadi mahasiswa mereka diharapkan dapat menemukan dunianya dengan praktek secara langsung dan bukan hanya sekedar lulus kemudian berbekal dengan selembar ijazah mencari pekerjaan,” terangnya.

Selain itu, Nizam menambahkan ada dua kunci untuk membangun sumber daya manusia unggul, yaitu pendidikan dan kesehatan.

“Selama ini kita semua tahu kunci untuk membangun sumber daya manusia unggul itu esensinya dua yaitu pendidikan dan kesehatan. Sehingga peran perguruan tinggi yang memiliki FK (Fakultas Kedokteran) sangat penting untuk dua hal tersebut,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah kesehatan sendiri, maka diharapkan nantinya masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki Fakultas Kedokteran dapat memiliki rumah sakit pendidikan sebagai suatu keharusan. Tetapi rumah sakit pendidikan ini juga memiliki fungsi yang lebih luas dalam pendekatan AHS (Academic Health System). Dimana nantinya rumah sakit pendidikan memiliki tiga peran, pertama untuk pendidikan, kedua untuk pelayanan dan ketiga untuk penelitian. Serta nantinya dengan AHS akan menjadi simbol untuk rumah sakit lainnya.

Baca Juga :  World Class Professor 2023, Dorong Peningkatan Kualitas Riset dan Publikasi Dosen

Sementara itu, Rektor Universitas Sam Ratulangi, Ellen Joan Kumaat juga mengharapkan dapat terciptanya dan terbangunnya rumah sakit pendidikan Universitas Sam Ratulangi dapat berjalan dengan baik setelah hampir kurang lebih sebelas tahun tidak mengalami pertumbuhan.

“Ini menjadi harapan besar kami karena sudah sejak mangkrak 2010 sejak sebelas tahun yang lalu. Harapan kami dengan kunjungan Dirjen Dikti bersama tim sarpras bisa membuka harapan baru terhadap rumah sakit pendidikan Unsrat bisa kembali difungsikan dan betul-betul berjalan dengan baik,” tutur Ellen.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz