close

Pakar Gizi IPB University Lahirkan Inovasi Daun Torbangun untuk Atasi Stunting

Prevalensi bayi stunting di Indonesia pada tahun 2019 masih cukup tinggi yaitu 27,67 persen. Menurut World Health Organization (WHO), stunting di atas 20 persen merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan kategori tinggi. Kurangnya asupan gizi dan buruknya sanitasi menyebabkan gagalnya tumbuh kembang anak pada masa pertumbuhan.
Permasalahan stunting menjadi perhatian serius bagi Prof Muhammad Rizal Martua Damanik, Guru Besar IPB University dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.

Ia menggagas inovasi pangan berbasis daun torbangun. Torbangun merupakan tanaman lokal di Indonesia yang biasanya dijadikan sebagai stimulan Air Susu Ibu (ASI).

Prof Damanik mengembangkan inovasi ini bersama Tim Torbangun Herb sejak tahun 2017. Saat ini bersama dengan Torbangun Herb, Prof Damanik mengadakan kegiatan ‘1000 Tortea untuk Ibu ASI Indonesia’. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) khususnya untuk tumbuh kembang anak.

Selain itu kegiatan ini juga mengajak menyarakat untuk mendukung gerakan pencegahan stunting melalui pemberian ASI yang optimal.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung peningkatan pemberian ASI oleh ibu Indonesia pada anak. Hal ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dalam pencegahan balita stunting. Angka stunting di Indonesia masih tinggi, sehingga gerakan mencegah stunting perlu terus didorong,” ungkap Prof. Damanik.

Baca Juga :  Mendikbudristek Diskusikan Kampus Merdeka di ITS untuk Perubahan Pendidikan

Menurutnya, pemberian ASI eksklusif dapat menjadi langkah awal untuk menurunkan risiko terjadinya stunting. Namun, seringkali fase ini tidak berjalan dengan optimal. Salah satu penyebabnya adalah produksi ASI yang tidak cukup atau sedikit pada ibu.

Lebih lanjut Prof Damanik mengungkapkan, kegiatan ini difokuskan pada daerah prioritas stunting di Indonesia. Kegiatan telah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia diantaranya DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat dan sekitarnya. Sasaran kegiatan berfokus pada ibu yang memiliki kendala dalam produksi ASI. Selain itu, ibu dengan balita terduga stunting juga menjadi sasaran dalam program ini.

Tortea atau Teh Torbangun merupakan produk unggulan yang terbuat dari 100 persen daun torbangun murni. Inovasi ini dibuat oleh tim Torbangun Herb yang terdiri dari Alumni IPB University yang menyediakan beragam produk olahan ASI dari daun torbangun.

“Pengemasan daun torbangun dalam bentuk produk teh ini disesuaikan dengan budaya masyarakat Indonesia. Masyarakat kita cukup terbiasa untuk mengkonsumsi teh. Selain itu produk ini juga terjangkau oleh semua kalangan,” ungkap Prof Damanik.

Selain pemberian teh torbangun gratis, program ini juga memberikan pembelajaran terkait pentingnya pemberian ASI pada anak. Ibu-ibu dilatih agar memahami pentingnya masa 1000 HPK untuk tumbuh kembang anak dan mengenal bahayanya stunting pada anak.

Baca Juga :  DIREKTUR RSUI LAKUKAN RISET PERTAMA DI INDONESIA TERKAIT RESISTENSI OBAT KLOPIDOGREL

Pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran salah satunya dalam bentuk video.

Rangkaian program ini ditutup pada puncak acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 April 2021 bertepatan dengan Hari Kartini dan menghadirkan para ahli yang fokus menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.

“Torbangun Herb menggambarkan bahwa ibu merupakan pilar dari pembangunan bangsa di Indonesia. Sehingga dari pilar pembangunan bangsa yang berkualitas, tentu kami juga mengharapkan ke depannya generasi Indonesia dapat terbebas dari bahaya stunting,” imbuhnya.

Permasalahan stunting adalah tanggung jawab bersama. Sehingga kolaborasi antar pihak untuk mengatasi masalah harus terus didorong. Kegiatan ‘1000 Tortea  untuk Ibu ASI Indonesia’ ini juga merupakan wadah untuk berkolaborasi. Kerjasama kegiatan dilakukan dengan beberapa mitra baik dari pemerintah dan swasta. Diantaranya adalah Dinas Kesehatan Daerah, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan komunitas yang melibatkan ibu menyusui. Kolaborasi ini masih akan terus diperluas sampai ke seluruh pelosok negeri di Indonesia.

Info lebih lanjut dapat menghubungi torbangun herb melalui kontak berikut 082114263915. Mari bersama kita wujudkan generasi Indonesia yang cerdas dan berkualitas.