close

Anda Wajib Cicipi Juspita, Minuman Isotonik dari Buah/Sayur Binaan IPB University

Salah satu tenant inkubator bisnis Science Techno Park (STP) IPB University mengembangkan minuman konsentrat isotonik dari buah dan sayuran yang kaya enzim dan asam amino. Minuman yang dikemas secara praktis dalam kemasan ini bernama Juspita. Akhir Februari lalu, Juspita telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) untuk produk campuran sari buah dan sayuran.

CEO CV Juspita, Lifi Falline Kinanthy, menjelaskan ide awal mengembangkan usaha sari buah/sayuran karena adanya trend masyarakat yang mengkonsumsi pangan sehat dengan membuat sari buah/sayuran dengan menggunakan juice extractor.

“Dengan sekali teguk, setara mengonsumsi beberapa kilogram buah dan sayuran sekaligus.  Apalagi bila minuman sari buah atau sayuran dibuat dalam bentuk kemasan “ready to drink” sehingga dapat dikonsumsi dengan lebih praktis. Inovasi inilah yang diterapkan dalam produksi Juspita. Buah/sayuran diekstrak sehingga menghasilkan minuman konsentrat isotonik kaya enzim dan asam amino,” ujarnya.

CV Juspita memproduksi empat varian produk. Yakni Power Ranger (beansprouts, longbeans, cucumber, carrot, paria, green apple, beat and pineapple), Fresh & Happy Red Juice (cucumber, green apple, beat and pineapple), Red Love Survival (red radish, beat, celery, potato, carrot) dan Skinny Glow (paprika, lemon, pineapple, ginger).

Baca Juga :  Unesa Uji Coba Robot KECE untuk Bantu Tangani Pasien Covid-19

Menurutnya, manfaat dari mengkonsumsi Juspita adalah dapat membantu proses perbaikan (regenerasi) sel tubuh dan membantu meningkatkan kebugaran tubuh. Selain itu, Juspita diproduksi dari buah/sayuran organik yang disuplai langsung dari petani binaan engan standar kontrol kualitas yang tinggi, diolah dengan teknologi juice extractor.

“Dari keunggulan tersebut, Juspita menjadi ekstrak minuman yang bersifat isotonik, bernutrisi lebih tinggi dan lebih mudah diserap oleh tubuh dan dibuat tanpa pengawet. Sehingga lebih segar dan minim efek samping,” imbuhnya.

Melalui fasilitasi dan pendampingan dari Inkubator Bisnis STP IPB University, CV Juspita mendapatkan pendanaan program insentif PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknolgi) dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN). Dari program inkubasi bisnis di STP IPB University, beberapa capaian telah diperoleh CV Juspita. Yakni meningkatnya jejaring mitra kerjasama, perluasan segmentasi konsumen, standarisasi produksi dan layout produksi sesuai dengan prasyarat CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) dan BPOM, mendapatkan perlindungan merek, dan mendapatkan izin edar dari BPOM.

Baca Juga :  RECON : Perpaduan Teknologi dan Humanisme

Wakil Kepala bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri, Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Dr Rokhani Hasbullah menegaskan bahwa legalitas produk berupa izin edar dan sertifikat halal sangat penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing dan perluasan wilayah pemasaran sebagai bentuk jaminan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas, aman dan halal.

STP IPB University berkomitmen untuk menumbuh-kembangkan startup yang berdaya saing dengan melakukan inkubasi bisnis melalui pendampingan teknis produksi dan manajemen usaha. Untuk produk pangan fungsional, salah satu fokus pendampingan yang dilakukan adalah fasilitasi dalam penyiapan dan pengurusan ijin edar BPOM. Diharapkan melalui Inkubator Bisnis STP IPB University ini, lahir pengusaha-pengusaha berbasis inovasi yang akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa. (Dh/Zul)