Mengenal Lebih Dekat Program Studi Ilmu Aktuaria
Program Studi Ilmu Aktuaria menjadi salah satu jurusan yang banyak diminati saat ini dan menjadi incaran bagi calon mahasiswa baru perguruan tinggi. Program Studi Ilmu Aktuaria memang masih terdengar awam di telinga masyarakat karena jurusan ini tergolong baru di Indonesia. Mari kita mengenal lebih dekat dengan dengan Program Studi Ilmu Aktuaria. Apa sih ilmu aktuaria itu?
Ketua Program Studi Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia, Dr. rer. nat. Hendri Murfi menjelaskan Program Studi Ilmu Aktuaria utamanya mempelajari ilmu aktuaria atau actuarial science, yaitu disiplin ilmu untuk merancang solusi dari permasalahan dan pengelolaan risiko pada industri perasuransian, dana pensiun, jaminan sosial, investasi, perbankan dan industri terkait lainnya. Tak jarang, program studi ini sering disebut sebagai “Matematika Asuransi”. Selain itu, ilmu aktuaria juga mempelajari bidang ilmu pendukung lainnya, seperti matematika, statistika, algoritma dan pemrograman, akuntansi, ekonomi, manajemen, serta bidang ilmu terkini seperti ilmu data (data science) dan big data.
Bagi calon mahasiswa baru yang berminat mendaftar di Program Studi Ilmu Aktuari sebaiknya memiliki kecenderungan dan tertarik pada bidang matematika karena bidang ilmu matematika cukup dominan di program studi ini. Meskipun demikian, program studi ini terbuka bagi lulusan SMA baik jurusan IPA/IPS, maupun SMK.
“Pada dasarnya siapa saja mungkin untuk mendaftar Program Studi Ilmu Aktuaria. Akan tetapi, karena bidang ilmu matematika cukup dominan, maka calon mahasiswa sebaiknya memiliki kecenderungan pada bidang matematika,” jelas Hendri.
Hendri menambahkan semua bidang ilmu dasar pendukung termasuk matematika akan diberikan pada tahun-tahun awal di Program Studi Ilmu Aktuaria. Selain itu, calon mahasiswa perlu mempersiapkan kemampuan dalam Bahasa Inggris dengan baik, karena aspek internasionalisasi bukan hanya pada industri asuransi tetapi sudah dimulai pada program studi ini.
Di samping itu, perlu diketahui bahwa lulusan Program Studi Ilmu Aktuaria rupanya banyak dibutuhkan. Adanya aturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan asuransi memiliki profesional bidang ilmu aktuaria yang dikenal dengan aktuaris. Berdasarkan estimasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah aktuaris untuk industri asuransi masih kurang.
“Akan tetapi, karena ilmu aktuaria adalah disiplin ilmu yang terkait dengan permasalahan dan pengelolaan risiko, maka bidang ilmu aktuaria ini harusnya lebih luas penggunaannya dan tidak terbatas pada industri asuransi saja,” pungkas Hendri.
Dengan demikian, jika dilihat dari prospek kerjanya, Program Studi Ilmu Aktuaria dapat menjadi pilihan jurusan yang tergolong menjanjikan. Menurut Hendri, lulusan bidang ilmu aktuaria umumnya bekerja pada industri asuransi atau bekerja secara mandiri sebagai konsultan bidang ilmu aktuaria.
Di sisi lain, Hendri mengatakan karena tergolong sebagai program studi baru di Indonesia, sumber daya manusia pada bidang ilmu aktuaria untuk sebagai dosen atau tenaga pengajar masih cukup terbatas. Hendri berharap seiring dengan meningkatnya peminat pada bidang ini, semoga jumlah akademisi pada bidang ilmu aktuaria juga akan ikut meningkat.
“Bagi calon mahasiswa yang memiliki kecenderungan pada bidang ilmu aktuaria, saya sampaikan bahwa ilmu aktuaria merupakan bidang ilmu yang sangat potensial. Tidak saja dari aspek aplikasi yang cukup luas, akan tetapi juga dari aspek keilmuan yang terus berkembang,” tambah Hendri.
(YH/DZI/FH/DH/NH/FAN/DON/RAH)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan