Peningkatan Kualitas SDM dan Relevansi Pendidikan Tinggi melalui Kampus Merdeka
Jakarta – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mendorong perguruan tinggi saling bergotong royong dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan inovasi perguruan tinggi yang relevan dengan keperluan dunia untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Hal ini disampaikan pada Kuliah Umum “Peran Pendidikan Tinggi dalam Mewujudkan SDM serta Kampus yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya dalam Kerangka Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar”, Rabu (03/02/21) yang diselenggarakan oleh Universitas Balikpapan (Uniba).
Dalam kesempatan tersebut, Nizam menyampaikan, jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini hampir menyentuh 5000. Dengan jumlah tersebut, perlu dipastikan terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas dibutuhkan negara Indonesia untuk menyiapkan bonus demografi yang segera bisa dinikmati. Namun hal ini dapat menjadi bencana jika tidak disiapkan dengan matang.
“Saat ini negara Indonesia sedang menyiapkan untuk dapat menikmati bonus demografi, namun hal ini dapat menjadi bencana apabila tidak disiapkan dengan kompetensi, kreativitas dan inovasi yang unggul, yang diperlukan dalam tantangan masa depan,” ujar Nizam.
Beragam tantangan tengah dihadapi, baik itu global maupun nasional, tidak terlepas dari pendidikan tinggi berkualitas dalam menyiapkan SDM unggul yang mampu bersaing secara global. Perguruan tinggi harus beradaptasi dengan cepat dalam menyiapkan skill dan kompetensi baru mahasiswa supaya dapat menjawab beragam tantangan yang dihadapi.
Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki kemerdekaan dalam menjelajah ilmu yang dibutuhkan. Diharapkan mahasiswa lulus dengan memiliki kompetensi yang dapat bermanfaat dalam pembangunan bangsa. Untuk itu, dibutuhkan sinergi antara perguruan tinggi dan Dunia Usaha, Dunia Industri (DUDI) membentuk kolaborasi ABCFGM (Academics, Business, Community, Financing, Government, Media). Sinergi antara perguruan tinggi dan DUDI dibangun agar tidak ada mata rantai yang putus antara keduanya. Dalam kolaborasi ini perlu adanya visi bersama yang melihat dari kacamata perguruan tinggi serta kebermanfaatan bagi industri melalui SWIFT (Shared vision, Win-win, Initiative, Fast Result, Trust).
“Melalui Kampus Merdeka diharapkan dapat memerdekakan potensi mahasiswa untuk mengembangkan cita-cita, potensi, aspirasi, passion secara utuh dan kuat. Untuk mendorong hal tersebut pemerintah tidak sekadar mendorong melalui program, tetapi menyiapkan pembiayaan,” tutur Nizam.
Untuk mengakselerasi Kampus Merdeka, pemerintah sudah mengalokasikan pendanaan bagi PTN maupun PTS, melalui insentif BOPTN berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU), Matching Fund berlaku bagi perguruan tinggi yang berhasil bekerja sama dengan DUDI melalui Kedaireka, serta Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Adapun program pendanaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas dosen, kurikulum dan proses pembelajaran pendidikan tinggi.
Menanggapi hal tersebut, rektor Universitas Balikpapan yang baru saja dilantik, Isradi Zainal menyampaikan siap berkolaborasi sehingga dapat mencetak lulusan Uniba dan mewujudkan kampus yang unggul, mandiri dan berbudaya, serta dapat memberikan manfaat luas termasuk bagi Kalimantan Timur.
“Kita akan menuju unggul, mandiri dan berbudaya, selain itu saya akan berkomitmen dan berintegritas untuk memberikan manfaat bagi yayasan, dosen, perguruan tinggi, masyarakat, Uniba, dan Kalimantan Timur. Karena sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitar,” pungkas Isradi dalam sambutannya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/FAN/DON/RAH)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz