ITS Luncurkan i-BOAT, Kapal Canggih Tanpa Awak
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menghadirkan inovasi terbarunya untuk bangsa. Dalam rangka memperingati Lustrum XII ITS dan menyambut Hari Bahari Nasional, ITS memperkenalkan kapal pintar tanpa awak bernama intelligent Boat (i-BOAT) dalam soft launching yang bertempat di PT Galangan Kapal Madura (Gapura), Bangkalan, Madura, Selasa (29/9).
Kapal autonomous yang dapat dijalankan dengan kombinasi teknologi berbasis artificial intelligence dan internet of things ini diluncurkan oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, dengan disaksikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Ir Budi Karya Sumadi secara virtual. Produk inovasi ini menambah jajaran karya inovasi ITS sebelumnya seperti robot RAISA dan intelligent Car (i-Car).
Dalam sambutannya lewat teleconference, Menhub mengungkapkan sangat bangga akan hadirnya inovasi kapal canggih ITS ini, terlebih proyek ini bekerja sama dengan alumni dan industriawan yang ada di Jawa Timur. Ia mengatakan, nantinya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuat lembaga untuk mengembangkan riset ini, sehingga ITS tidak perlu susah untuk melakukan riset di tempat yang lain.
Menurut Budi, perilisan i-BOAT ini merupakan suatu usaha inovasi di bidang kelautan, khususnya perkapalan. “Harapannya nanti saat 10 November i-BOAT-nya sudah bisa beroperasi secara masif, sehingga yang awalnya diharapkan baru dua tahun lagi bisa menjadi lebih cepat,” tuturnya penuh harap.
Sekedar informasi, Indonesia sebagai negara maritim dengan jumlah pulau sekitar 17 ribu lebih dan luas wilayah perairan sebesar 3,25 juta kilometer persegi, maka peranan angkutan laut sangatlah vital sebagai pemersatu bangsa. Tanpa transportasi laut yang efisien dan efektif dalam memenuhi aspek keselamatan pelayaran maka dapat dipastikan muncul persoalan distribusi logistik, dan selanjutnya akan diikuti persoalan pemerataan pembangunan terutama di daerah kepulauan.
Sesuai kebutuhan tersebut, i-BOAT hadir dengan maksud memenuhi fungsi yang dibutuhkan di aspek kemaritiman saat ini khususnya untuk manusia, seperti penyelamatan, pemenuhan logistik di pulau-pulau yang membutuhkan bantuan, dan fungsi pertahanan dan keamanan.
Hadir pula memberikan sambutan secara virtual, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc. Ia mengatakan, wujud komitmen daerah untuk senantiasa mendukung pengembangan riset telah digencarkan, banyak program-program inovasi yang dikembangkan selama covid, dan ITS selalu turut serta dalam menyumbangkan inovasinya. “Dengan adanya karya-karya ini, kami tidak akan menyerah untuk mendukung dan bahu-membahu memberikan keberpihakan kepada ITS dan karya anak bangsa lainnya,” ujar Emil lugas.
Produk i-BOAT ini berhasil direalisasikan melalui kerja sama 10 judul penelitian dengan pendanaan dan koordinasi dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS dan Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS. Selanjutnya, DRPM membentuk konsorsium penelitian yang melibatkan Sembilan departemen teknik dan dua klaster Sains Tekno Park (STP), yaitu STP–Kluster Inovasi TIK & Robotika dan STP–Kluster Maritim.
Untuk cara kerja i-Boat sendiri, Manajer Klaster Maritm – STP ITS Ir Tri Achmadi PhD menjelaskan bahwa kapal ini dikendalikan oleh operator yang bersangkutan. Dari sisi fitur operasional, i-BOAT ini dirancang dapat diperintah untuk menuju lokasi koordinat tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Jika terdapat koneksi internet di wilayah operasionalnya, pengguna dapat menggunakan i-BOAT ini melalui aplikasi user interface, baik yang bersifat web-based maupun yang beroperasi melalui gadget android (smart-phone),” paparnya.
Berdasarkan perintah operator, lanjutnya, i-BOAT akan berlayar menuju sasaran koordinat yang diinginkan. I-Boat juga mempunyai kelebihan berupa tahan ombak dan dapat bertahan di segala cuaca. Dalam pengembangan penelitian tahap berikutnya, i-BOAT ini akan memiliki fitur berupa pemanggilan dan penetapan koordinat tujuan yang dapat dilakukan untuk areal laut yang lebih luas.
“Jika ada korban tenggelam atau butuh pertolongan, kamera dan sistem autonomous akan langsung bisa mendeteksi dan menghampiri korban secara otomatis,” beber dosen yang juga ditunjuk sebagai koordinator konsorsium penelitian i-BOAT tersebut.
Tri melanjutkan, semua fungsi di atas dapat dilakukan karena i-BOAT dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan Global Positioning System (GPS) dengan ketelitian tinggi, yang digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi guna pengumpulan data sebagai bagian dari big data analisis, lalu diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam kapal.
Dengan beragam sensor tersebut, kapal pintar i-BOAT akan mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi dan mendeteksi kondisi lingkungan, termasuk kemampuan menghindari halangan dan melakukan pergerakan, secara otonom. “Bahkan saat mendekati korban yang akan diselamatkan, kapal ini akan memperlambat kecepatannya untuk menjaga keamanan korban,” papar dosen Departemen Teknik Transportasi Laut ini.
Apabila dilihat dari sisi teknologi platform kapal, lanjut Tri, i-BOAT adalah sebuah kapal Single Hull berbahan aluminium Marine Grade yang mempunyai panjang LOA=4,7 meter, lebar B=2,08 meter, tinggi H=0,75 meter dan Sarat T=0,4 meter. Kapal ini didesain mampu untuk mengangkut beban enam orang atau setara 600 kilogram, mampu melaju dengan kecepatan normal 10 knots di radius area kerja 1 mil, dan mampu bekerja selama empat jam dengan support tangki BBM 75 liter.
Yang membedakan dengan kapal lainnya adalah aspek elektroniknya. Karena menggunakan sistem autonomous, kapal yang mempunyai berat kosong 415 kilogram dan digerakkan dengan outboard petrol engine dengan Propeller propulsion yang mempunyai daya 40 HP melalui BBM Petroleum Oktan 92 pada putaran mesin 4.500 – 5.500 RPM ini mempunyai kemampuan automatic start, automatic control dan remotely controlled, termasuk juga dapat diubah kembali ke manual control.
Sementara itu, Rektor ITS yang akrab disapa Ashari menambahkan, i-Boat mempunyai jangkauan jarak sampai 10 kilometer dari operatornya. Selanjutnya, layaknya mobil, kapal yang dirancang selama enam bulan ini akan terus melakukan regenerasi dan perkembangan dari desain dan fiturnya.
Berkat kerja sama 41 tenaga ahli mencakup Profesor, Doktor, Master dan mahasiswa dari berbagai bidang kompetensi keilmuan di ITS, i-BOAT sudah siap untuk dioperasikan secara komersial setelah mendapat sertifikat dari Kementerian Perhubungan RI. “Kapal harus ikut uji sertifikasi kelayakan dan memastikan tidak ada yang gagal, di situlah peran Menteri Perhubungan dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),” jelasnya kepada para awak media.
Merasa puas atas inovasi baru ITS, Ashari menyatakan akan selalu memberikan karya yang bermanfaat bagi masyarakat, terlebih bagi bangsa Indonesia baik dari bidang industrinya, teknologi, ekonomi, dan lain-lain.
Ia mengharapkan, semoga dengan hadirnya karya-karya inovasi ITS ini akan mempercepat Indonesia untuk bangkit kembali di era new normal setelah pandemi Covid-19. “Diharapkan juga dengan peluncuran ini ITS bisa dan menjadi poros maritim yang penuh dengan teknologi,” tandas Ashari mengakhiri. (zar/HUMAS ITS)