close

Gelar Wisuda Daring Pertama, ITS Hadirkan Minecraft

Adanya pandemi virus Corona (Covid-19) yang tak kunjung hilang, mengharuskan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Wisuda ke-121 hari kedua yang sempat tertunda secara hybrid (luring dan daring), Minggu (2/8). Menariknya lagi, ITS menghadirkan sebuah prosesi wisuda virtual kali pertama yang dirancang dengan menggunakan Minecraft, sebuah jenis permainan virtual merancang balok-balok.

Hadziq Fabroyir SKom PhD, salah satu dosen Departemen Teknik Informatika ITS yang mengembangkannya menjelaskan, jika membuat bangunan gedung Graha Sepuluh Nopember ITS secara virtual tersebut menggunakan Minecraft Education Edition yang telah dilanggan oleh ITS. Dengan menggunakan itu, dirinya bersama dengan 14 orang lainnya yang menyukai permainan ini berinisiatif membuat bangunan virtual khusus untuk memeriahkan wisuda yang seharusnya digelar secara luring pada Maret 2020 ini.

Sebenarnya, timnya sempat kurang referensi terkait bentuk gedung karena memang tidak ada yang ingat bagaimana bentuknya secara detail dan tidak mungkin survey ke lokasi pada masa pandemi ini. “Akhirnya, kami merangkai konstruksi graha di Minecraft berdasarkan gambar-gambar yang kami kumpulkan dari internet,” ujarnya.

Pengoperasiannya juga dilakukan secara langsung ketika Wisuda ke-121 dilaksanakan. Komunikasi antar pemain yang bergabung di proses Wisuda Minecraft ITS dilakukan melalui Discord. Zoom hanya menerima video feed dari OBS Virtual Camera yang ditransmisikan dari server Minecraft ITS.

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Teliti Membran Karbon Penyaring Gas Energi Terbarukan

Istimewanya lagi, Wisuda ke-121 ITS ini juga mendapat sambutan dari Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr Emil Elestianto Dardak MSc yang terhubung secara daring. Komedian terkenal Lies Hartono atau dikenal dengan Cak Lontong dan presenter televisi nasional Brigita Manohara yang kebetulan keduanya juga alumni ITS turut memberikan pesan dan motivasi bagi seluruh wisudawan yang telah hadir secara daring.

Sebanyak 570 mahasiswa dari Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), dan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) melaksanakan prosesi wisuda secara daring dari tempat tinggal masing-masing. Sedangkan para pimpinan ITS menghadiri prosesi wisuda secara luring di Gedung Research Center (RC) ITS dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Dari ketiga fakultas yang melaksanakan wisuda hybrid ini, terdapat I Dewa Made Alit Karyawan, wisudawan Teknik Sipil dan I Made Wahyu Wijaya, wisudawan Teknik Lingkungan yang berhasil menjadi wisudawan terbaik program Doktor pada hari kedua Wisuda ke-121 ITS tersebut dengan IPK 3,97 dan lama studi tujuh semester serta meraih predikat Cum Laude.

Baca Juga :  Lawan Virus Corona, UPNVJ Bagikan Handsanitizer Gratis

Sementara pada Program Magister, Made Widya Jayantari dari Teknik Sipil berhasil meraih Predikat Cum Laude dan menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 4 serta hanya membutuhkan tiga semester. Kemudian wisudawan terbaik Program Sarjana diraih Kurniawan Sugianto, mahasiswaTeknik Sipil dengan IPK 3,85 dengan lama studi tujuh semester dan berhasil meraih Predikat Cum Laude.

Selain itu terdapat pula Bobby Ardiansyamiraja, mahasiswa bidikmisi dari Manajemen Bisnis yang berhasil menjadi  wisudawan inspiratif dengan berhasil menerbitkan lima jurnal ilmiah terindeks Scopus dalam kurun waktu hanya setahun.

Walaupun dilaksanakan secara daring, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng yang memimpin prosesi optimistis jika pelaksanaan wisuda ini dapat mengobati rindu momen berakhirnya kuliah di ITS yang sempat ditunda karena banyak pertimbangan pada 15 Maret lalu. “Sebenarnya, ITS telah menunggu waktu yang tepat supaya (wisuda) dapat dilaksanakan seperti biasa, ternyata kondisi berkata lain,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Terkait semester depan atau semester ganjil yang akan dilaksanakan secara daring, rektor yang akrab disapa Ashari ini mengungkapkan bahwa Wisuda ke-122 ITS nantinya bisa saja dilaksanakan secara luring atau kembali daring, tergantung dari perkembangan kondisi pada saat itu. “Namun sebetulnya, banyak mahasiswa ITS yang lebih memilih untuk dilaksanakan wisuda secara luring,” pungkasnya. (HUMAS ITS)