14 Peserta SBMPTN Unsyiah Luar Aceh Nonreaktif Covid-19
Sebanyak 14 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), 5-11 Juli 2020 lalu, dinyatakan nonreaktif hasil rapid test Covid-19. Peserta tersebut berasal dari daerah luar Aceh yang mengikuti ujian SBMPTN di kampus Unsyiah. Rapid tes ini dilaksanakan Unsyiah bekerja sama dengan gugus tugas covid-19 Kota Banda Aceh
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng menyebutkan tahun ini SBMPTN Unsyiah diikuti 9.269 peserta. Dari jumlah tersebut, tercatat 112 peserta yang berasal dari luar Aceh. Namun setelah di tracking oleh panitia secara ketat, hanya 14 orang yang di rapid tes karena mereka baru tiba di Aceh. Sedangkan selebihnya, mereka telah berada di Aceh jauh sebelum pelaksanaan UTBK.
“Ada sebagian mereka yang telah berada di Aceh sejak sebulan lalu, tiga bulan lalu, bahkan ada dari enam bulan yang lalu. Mereka kita anggap aman karena telah melewati masa inkubasi 14 hari,” ujar Prof. Samsul, Senin (13/7/2020).
Pelaksanaan rapid test merupakan bagian dari penerapan protokol kesehatan secara ketat selama ujian UTBK berlangsung. Dengan nonreaktifnya hasil rapid test peserta tersebut, Prof. Samsul menjamin pelaksanaan ujian SBMPTN di Unsyiah berjalan aman dan steril dari penyebaran Covid-19.
Unsyiah lanjut Prof. Samsul, berusaha untuk semaksimal mungkin melindungi peserta dan panitia dari penyebaran virus Covid-19. Selama UTBK berlangsung, peserta dan panitia diwajibkan memakai masker, sarung tangan, jaga jarak, cek suhu, dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam ruang ujian. Bahkan, para pengantar tidak diperkenankan berada di lingkungan kampus selama ujian berlangsung.
“Upaya ini adalah antisipasi agar tidak terbentuk kluster baru Covid-19 di Aceh. Kita berharap dan berdoa agar tidak ada kasus baru dari pelaksanaan UTBK tahun ini,” lanjut Prof. Samsul.
Dalam pelaksanaan UTBK tahun ini, tercatat 495 orang tidak hadir dari 9.269 peserta yang mendaftar. Jumlah ini jika dipersentasekan termasuk kecil, hanya 5,34 persen dari jumlah kehadiran peserta 94,66 persen. Rektor tak tahu pasti mengapa para peserta ini tidak hadir saat hari ujian berlangsung. Namun lanjutnya, dari jumlah tersebut terdapat beberapa peserta yang memilih relokasi ujian ke daerah yang dekat domisili mereka.
Dijadwalkan pengumuman kelulusan SBMPTN tahun 2020 akan dirilis pada tanggal 20 Agustus 2020. Bagi mereka yang gagal atau kurang puas dengan hasil tes di SBMPTN, Prof. Samsul mengimbau untuk segera daftar di jalur Seleksi Mandiri PTN Indonesia Wilayah Barat (SMMPTN) yang mulai dibuka sejak 10 Juli-22 Agustus 2020. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman https://pendaftaran.smmptnbarat.id.