Nizam : Amplifikasi Karya-karya Teknologi Dibutuhkan Kerja Bersama dari Hulu Ke Hilir
Jakarta – Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25, Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ( Kemendikbud ), dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional RI ( Kemenristek/BRIN ) menyelenggarakan webinar dan pameran virtual dengan tajuk Inovasi Karya Teknologi dan Manajemen Penanganan Covid-19, Senin (10/8).
Acara ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Dirjen Dikti sekaligus Ketua FDTI, Nizam. Pada kesempatan itu Nizam mengucapkan Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang ke- 25. Ia kembali mengingatkan 25 tahun silam tentang mengangkasanya pesawat Gatot Kaca N250 ke angkasa pertiwi dan menandai lahirnya Hakteknas serta semangat yang lahir dari takeoff-nya N250 dimana sampai saat ini masih terus digelorakan bersama-sama.
Lebih lanjut Nizam mengatakan bahwa FDTI terus berkomitmen untuk membangun teknologi dengan menghasilkan sumber daya manusia unggul dan menghasilkan karya-karya teknologi dan inovasi yang berguna bagi bangsa dan Negara. Selama masa pandemi kemarin, jelasnya, rekan-rekan dari FDTI terus bergotong-royong bekerja sama mewujudkan berbagai bentuk hasil teknologi dan juga menggerakkan mahasiswa untuk bergotong-royong mengatasi pandemi covid-19.
“Meskipun kondisi pandemi, karya dari Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), teman-teman Dekan dan teman-teman perguruan tinggi terus menggelora dan banyak sekali karya-karya teknologi dan inovasi maupun juga karya mahasiswa yang dihasilkan, prinsip dan semangat yang selalu kita gelorakan,” tuturnya.
Nizam juga menambahkan bahwa untuk mengamplifikasi karya-karya teknologi dibutuhkan kerja bersama dari hulu ke hilir, tidak hanya dari sisi kemitraan dengan industri tetapi juga dengan pasar, dalam menciptakan pasar dibutuhkan kehadiran dari pemerintah untuk masuk ke hilir, karena karya teknologi di hulu sangat membutuhkan sisi full dari hilir, oleh sebab itu peran pemerintah akan sangat penting agar ada keberpihakan.
Sementara itu Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan bahwa satu-satu nya cara agar kita bisa lompat agar kita bisa menjadi negara yang lebih maju dengan SDM yang maju dan lebih sejahtera adalah dengan teknologi. “Teknologi itu bukan menggantikan manusia, teknologi itu membantu meningkatkan produktivitas manusia secara dramatis,” ungkapnya.
Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, dalam kondisi krisis pandemi seperti ini banyak sekali tantangan, tetapi salah satu titik terang yang ia lihat dari semua krisis yang terjadi yaitu ada dua hal, yaitu pertama adopsi teknologi di masyarakat yang meningkat dramatis karena menjadi lebih banyak yang melek teknologi, dan yang kedua adalah jumlah inovasi yang telah terlihat dari berbagai macam institusi pendidikan, telah dihasilkan lebih dari seribu inovasi dalam satu semester kemarin.
Nadiem juga berharap kepada Perguruan Tinggi untuk menciptakan inovasi inovasi dalam menunjang teknologi. “Saya salut yang luar biasa kepada para dosen yang menyelenggarakan pembelajaran bagi para mahasiswa di masa yang sulit ini dapat memberikan optimisme kepada kita semua walaupun begitu sulit. Bahwa kita dapat melakukan perubahan yang cepat dalam pemanfaatan teknologi walaupun tidak sempurna. Tapi semoga momentum ini kita pertahankan dan ini bisa jadi batu loncatan bagi kita untuk melakukan transformasi berikutnya,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa peringatan Hakteknas tahun ini menjadi momentum penguatan kolaborasi tiga pihak (triple helix) dalam mewujudkan kemandirian nasional dan menjadikan inovasi sebagai solusi berbagai persoalan bangsa.
“Teknologi sangat penting untuk kehidupan manusia ,manusia yang menguasai teknologi maka akan memajukan suatu Negara,” tutupnya.
Pada acara ini selain diselenggarakan webinar juga ada pameran virtual. Dalam pameran yang digelar, tayangan disajikan dalam bentuk digital sehingga terlihat lebih menarik dan menjadi model baru pameran secara virtual, selain itu juga terdapat tujuh ruang pamer yang disiapkan, dan ada 39 perguruan tinggi yang mengikuti pameran, serta dihadiri oleh fakultas teknik yang tergabung dalam FDTI.
(YH/SMY/NN/DZI/FH/DH/NH)
Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan