close

Unesa Buat Robot Pengantar Makanan Khusus Pasien Covid-19

Unesa.ac.id-Surabaya, Unesa kembali menunjukkan kreativitasnya di tengah pandemi covid-19. Melalui penelitian penugasan tim dosen dari Fakultas Teknik Unesa membuat proyek pembuatan robot pengantar makanan khusus pasien covid-19. Tim tersebut terdiri dari Agung Prijo Budijono, S.T, M.T, Dr. Djoko Suwito, M.Pd, Muhamad Syariffuddien Zuhrie, S.Pd, M.Pd, Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd, M.Pd, dan Rachmad Syarifudin Hidayatullah, S.Pd, M.Pd.

Menurut Agung Prijo Budiono, proyek tersebut didasarkan pada banyaknya tenaga medis yang terpapar covid-19 saat melakukan tugas. Selain itu, terbatasnya APD untuk tenaga medis, juga menjadi pertimbangan dibuatnya proyek pembuatan robot khusus pasien covid-19. “Robot bisa digunakan untuk menfasilitasi pasien dan para medis,” ujar Agung.

Baca Juga :  Pertukaran Mahasiswa Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta dengan Ilmu Sejarah FIB UGM

Agung menjelaskan dalam pengerjaan proyek tersebut, timnya dibantu oleh CV Cah Bagus miliknya, alumni tim robot Unesa, tim Garnesa, dan alumni dari tim binaannya. “Pengerjaan proyek ini terbilang cukup cepat, sekitar satu bulan,” terangnya.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa robot pengantar makanan yang dibuat bersama timnya ini merupakan bentuk prototipe layak pakai. “Meskipun prototipe, harus yang layak pakai. Lah itu kuncinya ‘layak pakai’,” tegas Agung.

Pembuatan robot tak luput dari kendala. Pasalnya, robot ini bukan lagi kelas kontes, melainkan kelas user atau pengguna, sehingga dari segi desain perlu dipikirkan. Selain dari segi desain, daya yang dimiliki robot pun menjadi pertimbangan. Keberhasilan pembuatan robot ini melalui trial and error sampai menemukan tahap yang sempurna.

Baca Juga :  RekaTalks 2023: Kedaireka Bongkar Rahasia Sukses Pembangunan Berkelanjutan dengan Sinergi, Inovasi, dan Teknologi

Robot yang dibuat oleh Agung bersama timnya ini diaplikasikan menggunakan remote control yang nantinya akan dipantau melalui monitor. “Robot masih menggunakan remote karena untuk pasien. Jadi masih harus dengan bantuan operator jarak jauh. Tapi penggunaan komunikasi via monitor, via diskusi itu masih jalan,” ujar Agung.

Agung berharap masih diberikan kesempatan untuk mengembangkan robot semacam ini, tidak hanya saat pandemik seperti ini. Ia ingin mengembangkan robot tersebut sampai level yang lebih baik lagi. (ay)