Unsyiah Imbau Pegawai Salurkan Zakat Atasi Corona
Universitas Syiah Kuala mengimbau para pegawainya untuk dapat menyalurkan zakat bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Imbauan ini disampaikan oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPu saat menyapa ratusan civitas akademika melalui video teleconference zoom.us, Jumat pagi (3/4/2020). Kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan Unsyiah, setelah kampus tertua di Aceh itu meliburkan aktivitasnya sejak 17 Maret lalu.
Rektor mengatakan, penyaluran zakat ini dapat dimulai sejak bulan April. Terlebih lagi saat ini, banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat terbatasnya ruang gerak selama mewabahnya virus Covid-19. Ajakan ini menurutnya diperuntukkan bagi seluruh ASN dan pegawai kontrak, baik tenaga pengajar maupun tenaga kependidikan.
“Zakat dapat disalurkan bagi mahasiswa atau masyarakat yang ada di sekitar Unsyiah. Terlebih lagi kondisi saat ini tidak semuanya dapat bekerja,” ujar Rektor.
Namun, ia juga tidak akan mempermasalahkan jika ada pegawai yang menyalurkan zakatnya ke tempat lain. Semakin banyak zakat dan bantuan disalurkan, maka semakin banyak masyarakat terbantu. Menurut Rektor, masyarakat saat ini harus turun tangan melibatkan diri menghentikan penyebaran wabah Covid-19.
“Walaupun saat ini kita menerapkan physical distancing, bukan berarti kita melupakan kehidupan sosial di sekitar. Jangan sampai keadaan ini membuat rasa empati kita berkurang. Malah sebaliknya, harus meningkat untuk saling membantu,” ujarnya.
Kondisi saat ini menurut Rektor, membuat sebagian masyarakat tidak dapat bekerja maksimal. Tentu ini akan berdampak bagi kehidupan ekonomi mayarakat. Terlebih sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan yang kebutuhan hariannya akan meningkat. Menurutnya, sudah sepantasnya setiap pegawai di Aceh menyisihkan penghasilan dan zakatnya bagi masyarakat terdampak Covid-19. Ia pun berharap langkah ini dapat segera terealisasi dan diikuti oleh instansi lainnya di Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor juga mengimbau kepada tenaga pengajar untuk selalu mengingatkan mahasiswa agar berdiam diri di rumah dan mengikuti imbauan pemerintah. Imbauan ini dapat dilakukan disela-sela perkuliahan online. Sebab mata rantai penyebaran virus Covid-19 dapat dihentikan dengan mengisolasi diri di rumah. Berdiam diri selama 14 hari merupakan salah satu cara efektif agar virus ini tidak menyebar dan menular kepada orang lain.
“Manusia yang membuat virus ini bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Andai semua mematuhi imbauan pemerintah, mata rantai virus ini dapat dihentikan. Dan ini tugas bersama, termasuk mahasiswa, untuk menyampaikan kepada orang di sekitarnya,”
Mahasiswa juga harus berperan aktif memberikan informasi positif dan akurat bagi orang-orang di sekitarnya. Terlebih saat ini, hampir semua mahasiswa Unsyiah berada di kampung halaman. Kondisi ini menurut Rektor menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan informasi tepat tentang wabah covid-19. Jangan sampai informasi akurat akan tenggelam dengan banyaknya kabar hoax yang beredar.
“Mahasiswa Unsyiah harus mampu mengedukasi orang-orang sekitar tentang penyebaran wabah ini, tentu dengan tetap menjaga diri dan kesehatan,” pungkasnya. (Humas Unsyiah/fer)