close

Minggu Ini IPB University Gelar UTS Online untuk Mahasiswanya di Seluruh Indonesia

Siaran Pers
IPB University
No 251/SP.BIRKOM.IPB/III/2020
Bogor, 24 Maret 2020

IPB University menggelar Ujian Tengah Semester (UTS) secara online mulai tanggal 23 Maret 2020. Direktur Sistem Informasi dan Transformasi Digital (DSITD), Ir Julio Adi Santoso, MKom menyampaikan bahwa peserta atau mahasiswa yang mengikuti ujian berjumlah 14.935. Sekira 12.150 mahasiswa menggunakan infrastruktur IPB University sedangkan lainnya menggunakan media ujian lain.

Sementara itu, sebaran peserta yang melaksanakan UTS adalah di wilayah Jawa, disusul Sumatera dan Sulawesi. Pulau lainnya dalam jumlah yang relatif sedikit.

“Dalam melaksanakan UTS ini, berbagai persiapan telah dilakukan. Diantaranya persiapan infrastruktur yang meliputi peningkatan kapasitas sistem UTS, server dan jaringan. Khusus yang menggunakan LMS IPB, disediakan tujuh server terpisah dengan spesifikasi yang sama. Selain itu ada persiapan konten yang meliputi pengemasan soal ujian, dan latihan ujian,” ujarnya.

Baca Juga :  Unpad Masuk Lima Besar Kampus Terbaik Nasional Versi QS WUR: Sustainability 2024

Menurutnya, pelaksanaan ujian secara online ini sempat terkendala pada saat ujian pertama kali di pagi hari. Server sempat overload. Namun segera bisa diatasi dengan menambah kapasitas sehingga tiap server mampu diakses oleh 2000 peserta secara bersamaan.

“Kendala kedua, jaringan di domisili peserta yang kurang memadai. Untuk hal ini, nanti ada mekanisme yang akan ditetapkan oleh Direktorat Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru (DAPPMB),” tambahnya.

Terkait apakah ujian online akan dipakai meski tidak dalam keadaan darurat dan adanya statement Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait Kampus Merdeka, Julio menyampaikan bahwa hal tersebut benar dan akan dilanjutkan. “Tentu dengan persiapan dan mekanisme yang lebih baik, ” jelasnya.

Baca Juga :  Susun Peraturan Baru, PTN Akan Kelola PPID Sendiri

Ia menilai ujian online ini sudah sangat efektif karena tidak membutuhkan infrastruktur ruangan, tenaga pengawas di setiap ruangan dan paperless.  Pelaksanaan ujian online tentu membutuhkan persiapan yang menyeluruh, baik dari aspek infrastruktur dan juga literasi digital di sisi dosen maupun mahasiswa. (dh/Zul)