Dosen UGM dan Sejumlah Komunitas Bagikan 7 Ribu Handsanitizer Pada Masyarakat
Dosen Fakultas Farmasi UGM, Dr. rer. nat. Ronny Martien., M.Si., membuat cairan pembersih tangan atau handsanitizer dari daun sirih hijau yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
“Bersama dengan sejumlah relawan dari beberapa komunitas kita bagikan 7.000 handsanitizer ukuran 60 ml dan 100 ml secara cuma-cuma kepada masyarakat,”jelas Ronny usai kegiatan pembagian handsanitizer “Piperantis”, Kamis (26/3).
Dia mengatakan pembagian handsanitizer yang dinamai Jogja Peduli ini dilakukan sebagai wujud kampanye hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus corona (Covid-19). Selain itu, juga membantu masyarakat dalam mengatasi kelangkaan handsanitizer selama pandemi virus corona. Handsanitizer dari daun sirih telah teruji dapat membunuh bakteri dan aman digunakan.
Ronny menyebutkan pembagian handsanitizer ini melibatkan banyak komunitas antara lain dari Gelanggang UGM, Konco Ngepit, Sehat untuk Bekerja, Pawiyatan Pamong Jogja, PKK Pogung Kidul, Muda Mudi Pogung Kidul, dan Konco Munggah Gunung. Pembagian handsanitizer dilakukan dengan sasaran masyarakat yang tengah melintas di ruas jalan Ring Road Yogyakarta terutama di perempatan Jalan Kaliurang, perempatan Jalan Monjali, perempatan Gejayan, serta pasar Kranggan. Selain itu, handsanitizer juga dibagikan pada paguyuban tukang parkir di Jalan Kaliurang dan Kentungan Selatan.
Pembagian handsanitizer tidak hanya dilakukan di wilayah tersebut, tetapi juga dibagikan ke daerah Bantul dan Kulon Progo. Pembagian di dua kabupaten tersebut dilakukan oleh relawan dari komunitas Pawiyatan Pamong Jogja
“Pembagian handsanitizer oleh relawan dengan metode hit and run. Setelah membagi dengan bersepeda mereka lalu bergerak ke tempat lain untuk meminimalkan kerumunan atau pengumpulan massa,”terangnya.
Ronny mengatakan saat ini dia terus membuat handsanitizer daun sirih. Rencananya produk tersebut akan secara rutin dibagikan para relawan yang tergabung dalam gerakan Jogja Peduli secara gratis pada masyarakat Yogyakarta.
“Sebenarnya sudah siap untuk dibagikan hingga 10.000 botol, tetapi kendalanya kesulitan untuk mendapatkan botol kemasan kecil sehingga tadi baru dibagi 7.000 botol handsanitizer,” ungkapnya.