close

Penguatan Kedaulatan Benih Unggul melalui Konservasi Plasma Nutfah, Digitalisasi Rantai Benih, dan Partisipasi Petani

Bandung-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikitisaintek) menyelenggarakan sesi paralel bertema “Kedaulatan Benih dan Bibit Nasional: Penguatan Kedaulatan Benih Unggul melalui Konservasi Plasma Nutfah, Digitalisasi Rantai Benih, dan Partisipasi Petani” dalam rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, di Sasana Budaya Ganesa, Sabtu (9/8).

Sesi paralel ini diawali dengan pemaparan dari sejumlah narasumber yaitu Sobir dari Institut Pertanian Bogor, Haji Otong Wiranta dari Asosiasi Produsen Benih Padi Jawa Barat, Ladiyani Retno Widowati dari Kementerian Pertanian, dan Said Abdullah dari Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan. 

Dalam pemaparannya, Ladiyani Retno Widowati menegaskan pentingnya penggunaan benih varietas unggul. 

“Benih dapat memberikan manfaat atau kontribusi yang optimal jika benih yang digunakan adalah benih varietas unggul,” ujar Ladiyani. 

Baca Juga :  Perguruan Tinggi Yang Menjalankan MBKM Mandiri Tumbuh 60%

Hal ini dinilai krusial untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional.

Sementara itu, Said menekankan bahwa kedaulatan pangan berawal dari kedaulatan petani. 

“Kedaulatan pangan esensi dasarnya adalah kedaulatan petani, jadi berbicara soal hak bukan lagi berbicara soal komoditi,” tegasnya. 

Menurutnya, petani harus menjadi pusat dalam pengambilan kebijakan terkait benih dan bibit.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan para akademisi dan pakar pertanian. Beberapa antara lain adalah Muhammad Syukur, Willy Bayuardi Suwarno, dan Awang Maharijaya dari Institut Pertanian Bogor. Hadir pula Taryono dari Universitas Gadjah Mada yang ikut memberikan pandangan strategis.

Dalam sesi diskusi, para narasumber mengupas strategi penguatan kedaulatan benih unggul melalui konservasi plasma nutfah, digitalisasi rantai benih, dan peningkatan partisipasi petani. Diskusi juga menyoroti perlunya inovasi teknologi dalam sistem perbenihan nasional. Kegiatan ini menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kedaulatan benih dan bibit nasional yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Optimalisasi Pembelajaran Daring dalam Merdeka Belajar

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#Kemdiktisaintek
#DiktiSaintekBerdampak
#KSTI2025
#SainsDanTeknologi
#TeknologiBangkit
#IndonesiaEmas2025