close

Kemdiktisaintek dan Kemenkes Luncurkan Komite Bersama: Kunci Sinergi Kebijakan Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Kesehatan

Jakarta- Dalam langkah strategis memperkuat mutu pendidikan tinggi dan layanan kesehatan di Indonesia, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan Komite Bersama untuk Pendidikan, Penelitian, dan Layanan Kesehatan. Penandatanganan Keputusan Bersama dan Peluncuran Komite Bersama kedua Kementerian ini diselenggarakan pada Senin (30/6) di Graha Diktisaintek, Jakarta.

Acara dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Diktisaintek, para pejabat tinggi kedua kementerian, dekan fakultas kedokteran, pimpinan rumah sakit, kolegium, asosiasi institusi pendidikan, hingga lembaga akreditasi dan pakar pendidikan kedokteran.

Komite ini dirancang sebagai forum strategis lintas kementerian yang akan mengidentifikasi berbagai persoalan, merancang solusi kebijakan, serta mendorong akselerasi transformasi sektor pendidikan dan kesehatan secara simultan dan sistemik. Pembentukan komite ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan terhadap tantangan yang semakin kompleks dalam memenuhi pelayanan kesehatan di tiap wilayah. Pemerintah melihat bahwa peningkatan kualitas, jumlah, dan distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan, khususnya dokter dan dokter spesialis, masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diatasi secara kolektif.

“Kami berharap kualitas, jumlah, dan distribusi dokter dan dokter spesialis di Indonesia bisa meningkat, sehingga seluruh masyarakat tanpa membedakan status sosial dan lokasi dapat merasakan layanan kesehatan,” ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto. Ia menekankan bahwa upaya ini harus dilakukan bersama-sama, melalui kerja kolaboratif lintas sektor, bukan sekadar program administratif dari masing-masing kementerian.

Baca Juga :  Ditjen Dikti Kemendikbudristek dan Badan Litbang SDM Kemenkominfo Jalin Kerja Sama Kampus Merdeka dan Digital Talent Scholarship

Menteri Brian juga menggarisbawahi pentingnya peran perguruan tinggi sebagai ekosistem riset dan inovasi yang berdampak langsung pada pembangunan sistem kesehatan nasional. Menurutnya, permasalahan kesehatan tidak bisa hanya ditangani oleh tenaga medis, melainkan harus melibatkan pakar dan peneliti bidang ilmu kesehatan lain seperti farmasi, biomedik, teknik elektro, dan berbagai keilmuan lainnya.

“Permasalahan kedokteran tidak bisa diselesaikan oleh dokter sendiri. Diperlukan kolaborasi dan kontribusi dari para peneliti biomedis, elektro, farmasi, dan disiplin ilmu lainnya agar kita bisa menghasilkan alat kesehatan dan obat dari karya anak bangsa sendiri,” ungkapnya. Mendiktisaintek juga menekankan perlunya membangun ekosistem riset terpadu yang terhubung dengan industri medis nasional.

Komite Bersama ini akan memainkan peran penting dalam menjembatani koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Di antaranya adalah merumuskan kebijakan yang memperkuat sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan, memperluas akses dan kualitas pendidikan tinggi tenaga medis dan tenaga kesehatan, serta memfasilitasi deregulasi kebijakan yang menghambat upaya transformasi. Menteri Brian menyampaikan bahwa Kemdiktisaintek membentuk satuan tugas khusus untuk merumuskan strategi akselerasi peningkatan jumlah dan distribusi dokter dan spesialis, yang akan dikoordinasikan dengan Komite Bersama. “Kami berharap rumusan kebijakan bisa segera dijalankan, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, jumlah program studi dan kuota mahasiswa dokter spesialis bisa meningkat, dengan model kemitraan strategis-sistem kesehatan akademik,” tegasnya. Di sisi lain, perguruan tinggi juga diharapkan aktif menciptakan riset berkualitas dan bekerja sama dengan industri agar hasil inovasi dapat segera diterapkan secara nyata di lapangan.

Baca Juga :  Kolaborasi Strategis Indonesia–Chile: Sains, Teknologi, dan Pembangunan Berkelanjutan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi juga menyampaikan optimisme atas kolaborasi lintas sektor ini. “Dan ini pasti akan membuat lompatan baru dalam dunia kesehatan yang bisa memberikan hasil positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Komite ini juga diharapkan menjadi wadah yang inklusif dan terbuka bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi profesi, serta sektor swasta untuk berkontribusi dalam memperbaiki mutu layanan kesehatan nasional. Menteri Brian mengajak semua pihak untuk melepaskan ego sektoral dan bersatu dalam semangat gotong royong. “Dengan peluncuran komite ini, mari kita hilangkan ego sektoral, fokus pada solusi konkret, dan bersama-sama melakukan refleksi, evaluasi, hingga deregulasi jika diperlukan,” serunya.

Mendiktisaintek berharap komite ini tidak hanya menjadi simbol formal kolaborasi dua kementerian, tetapi menjadi motor penggerak nyata yang menghadirkan dampak bagi kehidupan masyarakat luas. “Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan pendidikan tinggi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang lebih bermartabat, dan lebih berdampak untuk peningkatan kualitas kehidupan bangsa Indonesia,” pungkasnya. Peluncuran Komite Bersama ini menjadi penanda komitmen serius pemerintah dalam menjadikan pendidikan, penelitian dan layanan kesehatan sebagai tulang punggung pembangunan kualitas kehidupan bangsa Indonesia.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif