SMAN 10 Samarinda Terpilih Menjadi Sekolah Garuda Transformasi di Kaltim
Samarinda- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Samarinda terpilih menjadi salah satu dari 12 sekolah yang akan ditransformasi menjadi Sekolah Garuda pada tahun 2025, Selasa (18/6).
Sekolah Garuda merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo dalam pengembangan talenta sains dan teknologi Indonesia. Sebagai sekolah khusus STEM (Science, Technology, Engineering dan Mathematics), bersifat inklusif dan dapat diikuti oleh seluruh anak bangsa.
Selain melalui skema transformasi, akan dibangun pula sejumlah Sekolah Garuda Baru di Indonesia. Kedua skema ini ditujukan untuk memantik minat dan semangat siswa dalam berkompetisi mengikuti ujian masuk perguruan tinggi unggul nasional dan universitas terbaik dunia. Implementasi pengembangan Sekolah Garuda Transformasi diawali dengan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) selaku pelaksana program, sejak Senin lalu telah melakukan visitasi ke SMAN 10 Samarinda guna mendata informasi tentang perjalanan manajemen, pembiayaan, kurikulum, keunggulan dan kerjasama yang telah dilakukan sekolah tersebut. Pembangunan Sekolah Garuda Transformasi ditujukan meningkatkan kapasitas dan kualitas SMA atau MA yang berpotensi unggul terpilih. Proses transformasi dilakukan dengan mendorong pengembangan ekosistem sains dan teknologi modern.
Selain itu dilakukan juga dilakukan pembentukan dan penanaman pola pikir dan kompetensi dasar murid di bidang STEM. Hal lain yang krusial dalam proses transformasi adalah peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Dengan proses tersebut diharapkan dapat menyiapkan lulusan untuk mampu berkompetisi pada fase memasuki perkuliahan di universitas terbaik nasional dan dunia.
Penentuan Sekolah Garuda Transformasi dilakukan secara selektif kompetitif. SMA dan MA di Indonesia dapat mengikuti seleksi dengan mempertimbagnkan sejumlah kriteria. Antara lain kriterianya adalah memiliki sistem, sarana dan prasarana serta SDM (guru dan tenaga kependidikan) yang mumpuni (diutamakan sekolah yang berasrama/boarding school). Sekolah juga diharapkan sudah memberikan akses pendidikan secara inklusif dan merata. Selain itu sekolah juga dipersyaratkan yang memiliki potensi akademik dan kepemimpinan yang tinggi, dibuktikan dengan prestasi peserta didik tingkat nasional dan internasional di bidang STEM. Angka penerimaan peserta didik juga menjadi indikator baik di perguruan tinggi luar dan dalam negeri.
Hal lain yang harus dipenuhi oleh SMA dan MA yang akan mengajukan menjadi Sekolah Garuda Transformasi adalah memenuhi azas pemerataan dengan afirmasi daerah tertinggal serta tidak sedang menghadapi kasus hukum dalam bentuk apapun. Program kemitraan antara Kemdiktisaintek dan Sekolah Garuda Transformasi dipusatkan pada pembimbingan siswa dalam mempersiapkan aplikasi ke perguruan tinggi terbaik luar negeri, pelatihan guru pendamping dan peningkatan manajemen sekolah, yang dilakukan sebagai penguatan dari program-program yang sudah ada di sekolah bersangkutan.
Program di atas menjadi bagian tak terpisahkan dari pengembangan ekosistem sekolah Garuda, namun tidak melakukan intervensi pada seleksi siswa, guru dan tenaga kependidikan, dan kurikulum. Pejabat yang hadir dalam kesempatan kali ini antara lain Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Stella Christie, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Syaifudin, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Ahmad Najib Burhani, Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif Ditjen Saintek Kemdiktisaintek, Ardi Findyartini, dan Kepala Humas Sekolah Garuda Aris Winarna.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif