Polinema Dorong Hilirisasi Riset melalui Kolaborasi Pentahelix dan Platform Digital Inovatif
Malang – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menyelenggarakan Expo Produk Inovasi 2025 yang mengusung tema Penguatan Ekosistem Inovasi untuk Akselerasi Hilirisasi Hasil Riset dan Kolaborasi Pentahelix, pada tanggal 10-11 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Graha Polinema dan menjadi bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-43 Polinema.
Expo ini menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan hasil riset dan kewirausahaan perguruan tinggi kepada masyarakat, mitra industri, serta pemangku kepentingan lainnya. Produk riset unggulan yang dipamerkan di antaranya Vehicle Guardian alat keamanan pendeteksi kendaraan, rumah pengering untuk pembuatan keripik dan alat pupuk dan penyiram tanaman berbasis internet of things (IoT). Selain itu kegiatan ini juga menampilkan sesi talkshow, business matching antara peneliti dan pelaku industri, serta peluncuran platform digital Forum Dosen Inovasi (FDI).
Pelaksanaan expo ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) M. Fauzan. Pada kesempatan tersebut Dirjen Fauzan menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem inovasi nasional.
“Indonesia pernah mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 8% sebanyak lima kali pada era 1968 dan seterusnya. Kontribusi riset dan inovasi sangat krusial untuk menopang pertumbuhan semacam itu,” ujar Dirjen Fauzan.
Ia juga menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi generasi keempat, yaitu institusi yang mampu menjawab kebutuhan sosial sekaligus menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat dan industri.
“Kami ingin kampus menjadi simpul pertumbuhan ekonomi. Dengan kapasitas strategis dan sumber daya manusianya, kampus dapat berfungsi sebagai pusat inovasi. Namun, untuk mewujudkannya, kita harus membangun mekanisme kolaborasi lintas-disiplin dan lintas-sektor,” tegas Dirjen Fauzan.
Lebih lanjut Dirjen Fauzan menambahkan, strategi penguatan ekosistem riset nasional akan difokuskan pada pengembangan talenta, hilirisasi hasil riset, dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat pendanaan riset bagi peneliti muda guna memastikan keberlanjutan dan regenerasi inovator di masa mendatang.
Senada dengan itu, Direktur Polinema Dr. Supriatna Adhisuwignjo, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Expo Inovasi 2025 ini tidak hanya menjadi ajang akademik, tetapi juga komitmen nyata untuk membangun ekosistem riset dan inovasi yang berkelanjutan serta berdampak luas.
“Kami ingin membangun ekosistem riset yang tidak berhenti di pameran, tetapi bergerak menuju dampak nyata bagi masyarakat dan industri. Expo ini menjadi momentum untuk memperkuat koneksi antara perguruan tinggi, mitra industri, dan masyarakat.”
Sementara itu, perwakilan dari sektor industri Handy Y. Raharja dari PT Multi Mitra Guna, menyampaikan pandangannya terkait pentingnya konektivitas antara kampus dan dunia usaha.
“Kami banyak bekerja sama dengan politeknik dan perguruan tinggi dalam bidang transformasi digital. Riset kini dituntut untuk memberikan solusi yang lebih cepat, dan itu hanya bisa tercapai bila kampus juga aktif melakukan riset yang aplikatif,” jelasnya.
Ditambahkanya, saat ini perusahaan luar mulai banyak merekrut SDM lokal. Ini momentum penting yang harus kita tangkap dengan memperkuat konektivitas antara dunia pendidikan dan industri.
Selain dari Polinema, expo ini juga diikuti oleh politeknik dan perguruan tinggi lain, mitra industri, serta desa mitra binaan. Diharapkan dengan kegiatan ini terbangun jembatan yang lebih kuat antara dunia pendidikan tinggi, industri, dan masyarakat, demi mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi yang relevan, adaptif, dan berorientasi pada pemecahan masalah dan berdampak positif bagi masyarakat.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif