Kemdiktisaintek dan PLN Perkuat Riset dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Program Kolaborasi Penguatan Kerja Sama Riset dan Pengembangan di Bidang Ketenagalistrikan dengan PT. PLN Persero di Jakarta pada Rabu (21/5). Penandatanganan ini berlangsung dalam rangkaian acara PLN Startup Day 2025 yang mengusung tema “Powering Partnerships: Uniting Forces for Sustainable Energy”.
Sekretaris Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Beny Bandanadjaja menyampaikan bahwa Kemdiktisaintek menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong kemajuan daerah secara menyeluruh. Penandatanganan PKS ini turut mendukung program “Diktisaintek Berdampak”, sebuah gerakan bersama yang berakar pada semangat kolaborasi, inspirasi, dan refleksi.
”Diktisaintek Berdampak ini menjadi simbol transformasi yang ingin memastikan bahwa seluruh aktivitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi tdak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga outcome yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Sesditjen Beny.
Lebih lanjut, Sesditjen Beny menyampaikan bahwa transisi energi bukan hanya soal teknologi, tetapi soal kemitraan dan keberanian berinovasi. Kerja sama ini mencerminkan kolaborasi dan komitmen bersama dalam menciptakan inovasi, mencetak SDM unggul, dan memperkuat daya saing nasional.
“Kami mengajak PLN, startup, dan investor untuk bersama-sama membangun pusat riset unggulan tematik, memperkuat konsorsium perguruan tinggi untuk riset prioritas, dan menciptakan science communication agar riset lebih dekat dengan masyarakat. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan meningkatkan daya saing nasional melalui peningkatan nilai tambah berbasis produk riset,” ungkap Sesditjen Beny.
Acara PLN Startup Day 2025 ini juga menjadi momen terjalinnya kerjasama antara PT. PLN Persero dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, dan antara sub unit serta anak perusahaan PLN dengan enam startup terpilih yang membawa solusi masa depan bagi sektor energi, digitalisasi, dan keberlanjutan.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT. PLN Persero, Hartanto Wibowo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan inovasi untuk melaksanakan transisi energi untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Dalam hal ini, green tech start up memiliki peran penting dalam mengembangkan inovasi teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor energi.
”Kami percaya bahwa dalam menciptakan ekosistem yang inklusif dan mempercepat pencapaian visi besar transisi energi tidak bisa diwujudkan hanya dengan kekuatan PLN sendiri. Perlu ada inovasi dan kolaborasi lintas sektor serta peran aktif dari ekosistem startup sebagai mitra strategis sebagai bagian dalam menciptakan solusi yang relevan dan berkesinambungan,” ujar Hartanto.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif