close

Kemdiktisaintek Tegaskan Komitmen Hilirisasi Riset Lewat Ajang HITEX 2025

Surabaya – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi memulai gelaran Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025 pada Selasa (20/5) di Airlangga Convention Center, Kampus C, Surabaya.

Pameran yang berlangsung selama dua hari ini menampilkan hasil-hasil riset dan inovasi unggulan UNAIR bersama beberapa PTN BH lain dalam berbagai bidang. Di antaranya bidang kesehatan, pangan, transportasi, dan energi. Gelaran ini dimaknai sebagai bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam hilirisasi riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam sambutannya Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Yos Sunitiyoso menegaskan, kegiatan Hitex 2025 ini membantu hilirisasi riset perguruan tinggi.

“Pendekatan kolaboratif antara perguruan tinggi, masyarakat, dan industri yang digagas melalui program HITEX 2025 merupakan kunci percepatan hilirisasi riset dan transfer teknologi,” jelasnya.

HITEX 2025 menjadi ajang strategis bagi para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mempresentasikan berbagai invensi dari laboratorium ke dunia nyata. Lebih dari 50 stand pameran dari bidang kesehatan, pangan, lingkungan, hingga teknologi digital dipamerkan. Termasuk juga alat terapi cahaya untuk bayi kuning (Airbilisun), Smart automatic blood classificstion for leukemia diagnosis untuk mendekteksi sel leukemia dalam darah, hingga wistec one yaitu alat untuk mendeteksi kemampuan pendengaran seseorang tang sudah di bantu oleh Artificial Intelligence (AI). Kegiatan ini juga menjadi ruang temu antara kampus dan dunia industri dalam bentuk industrial research matching dan business matching.

Baca Juga :  Ministry of Education (MOE) Taiwan Scholarship 2025

Pada kesempatan yang sama Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih, menekankan bahwa riset, inovasi, dan hilirisasi adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. “Acara HITEX ini mempunyai peran penting, di antaranya sebagai ajang periset untuk menampilkan hasil riset dan karya yang UNAIR miliki, sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban peran dan dampak UNAIR di masyarakat,” ucap Rektor Mohammad Nasih.

Selain pameran dan seminar, HITEX 2025 juga menyelenggarakan berbagai sesi pelatihan dan open labs yang membuka akses publik ke fasilitas riset canggih milik UNAIR, seperti laboratorium stem cell, ekstrak alergen, dan teknologi biomolekul. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat literasi riset di kalangan civitas academica dan pelaku industri, tetapi juga menjadi bagian dari upaya UNAIR dalam membangun ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat nasional.

Baca Juga :  Pengumuman Penerima Bantuan Konferensi Ilmiah Internasional Tahun 2023

Lebih jauh Rektor Nasih menyatakan UNAIR menaruh harapan besar terhadap sinergi riset dengan Kemdiktisaintek dalam menjawab tantangan substitusi impor peralatan medis di dalam negeri. “Kami berharap bisa menggantikan barang impor dalam bidang kesehatan dan menjadi kampus yang berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu dalam pernyataan penutup,

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek, Yos Sunitiyoso menekankan pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dan dunia usaha untuk mempercepat proses hilirisasi.

“Kampus tidak hanya sebagai sumber periset dan publikasi, tetapi juga menghasilkan produk dengan bekerja sama dengan industri atau dunia usaha, yang diharapkan bisa berdampak positif secara sosial dan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif