close

Pola Pikir Riset dan Pengelolaan Sistem Pendidikan: Kunci Transformasi yang Berkelanjutan

Palembang-Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie dorong akselerasi transformasi pendidikan nasional melalui penguatan ekosistem riset di perguruan tinggi dan inisiatif Sekolah Garuda, Selasa (20/5).

Hal ini disampaikannya dalam kunjungan ke Universitas Sriwijaya (Unsri) dan MAN Insan Cendikia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI). Wamen Stella mengapresiasi hasil riset yang dilakukan oleh Unsri, meliputi inovasi unggulan di bidang ketahanan pangan, lingkungan, kesehatan, dan energi.

“Kita tidak cukup berhenti di laboratorium. Harus ada langkah berikutnya, keberanian untuk hilirisasi. Saya optimis Unsri bisa jadi salah satu penggerak inovasi di Indonesia,” ujar Wamen Stella.

Beberapa inovasi yang dilaksanakan tersebut antara lain varietas padi yang tahan terhadap kondisi lahan pasang surut, sesuai kondisi di Sumatera Selatan, restorasi mangrove di daerah Sungsang, dan proyek agroforestry di lahan gambut Desa 3G. Selain itu, di bidang kesehatan terdapat alat skrining kanker serviks berbasis telemedis dan AI. Untuk bidang energi, menggunakan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai katalis diesel serta produksi electrolyzer.

Baca Juga :  Dirjen Dikti: Perlu Strategi Nasional untuk Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi

Inovasi-inovasi tersebut menunjukkan pentingnya pola pikir riset. Menurut Wamen Stella, mahasiswa perlu terlatih dalam berpikir kritis dan analitis sejak dini, serta menanyakan hal yang tepat dan menjawabnya secara sistematis.

Peran perguruan tinggi dinilai sangat penting untuk mendampingi ekosistem Sekolah Garuda dalam menumbuhkan budaya riset dan berpikir kritis di kalangan mahasiswa. Ekosistem Sekolah Garuda meliputi pembangunan Sekolah Garuda baru dan Sekolah Garuda Transformasi yang membina Sekolah Menengah Atas (SMA) dan setingkatnya.

Sekolah Garuda Transformasi yang dikunjungi Wamen Stella di Sumatera Selatan adalah MAN IC OKI. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Stella menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintahan, perguruan tinggi, serta guru dan siswa.

“Pendidikan kita harus terhubung dari madrasah hingga universitas, dan dari lokal hingga global. Kerja sama kolaboratif ini diharapkan menjadi sistem yang bisa diadopsi di sekolah lain, menjadi model sistem pendidikan yang siap bersaing secara global dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal,” tegas Wamen Stella.

Baca Juga :  Dorong Keberlanjutan Pendidikan yang Berpihak kepada Anak: Mendiktisaintek Hadiri Konferensi Pendidikan Indonesia

Kemdiktisaintek menaruh perhatian besar pada pembinaan sistem sekolah yang bisa mendampingi siswa untuk merealisasikan potensi mereka sepenuhnya. Diharapkan pemerintahan dan sekolah bisa membangun sistem yang diterapkan secara jangka panjang, hingga siswa bisa memilih universitas terbaik di dalam maupun luar negeri.

“Sistem inilah yang akan membuat transformasi menjadi berkelanjutan, lebih dari sekadar dana atau fasilitas. Kita harus memastikan bahwa generasi muda menjadi generasi yang percaya diri, berpikir kritis, dan mampu menjawab tantangan zaman dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Wamen Stella.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif