close

Indonesia Serukan Solidaritas dan Inovasi Bersama di Forum OIC-15

Tehran–Indonesia dorong semangat kolaborasi di bidang sains dan teknologi antara negara Islam untuk membangkitkan kembali kejayaan Islam. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dalam forum The 2nd Ministerial Meeting of OIC-15 Dialogue Platform di Republik Islam Iran, Senin (19/5).

Pertemuan ini merupakan forum dialog yang menghimpun negara-negara anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC) yang berkapasitas unggul di bidang sains dan teknologi. Forum yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan memperkuat kolaborasi strategis antarnegara berpenduduk Islam dalam menghadapi tantangan global. 

Saat membuka pidatonya, Menteri Brian mengapresiasi sambutan hangat dan penyelenggaraan acara yang baik oleh tuan rumah Iran. Mendiktisaintek juga menyampaikan pernyataan dukungan terhadap Palestina yang tengah mengalami situasi kemanusiaan yang genting.

“Izinkan saya menyampaikan doa dan solidaritas terdalam terhadap saudara-saudara kita di Gaza. Semoga Allah SWT melindungi dan menganugerahkan keselamatan serta kedamaian kepada mereka,” ujar Menteri Brian.

Baca Juga :  Mendikti Saintek Pastikan Semua Perguruan Tinggi akan Miliki Satgas PPKS

Menurut Menteri Brian, OIC-15 Dialogue Platform merupakan wadah yang sejalan dengan program prioritas nasional Indonesia. Mendiktiaaintek menekankan betapa pentingnya forum antarnegara tersebut untuk meningkatkan kolaborasi strategis dan mengembangkan sains dan teknologi masing-masing negara.

“Kita tengah menghadapi perkembangan teknologi pesat secara global, yang menyebabkan peluang dan tantangan di saat yang bersamaan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan perkembangan ini dengan bijak,” tegas Menteri Brian.

Menteri Brian menilai bahwa tantangan ini dapat dihadapi dengan pemanfaatan teknologi dengan bijak, agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memaksimalisasi pelayanan publik, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

Salah satu tantangan ini merupakan Artificial Intelligence (AI). Visi strategis Indonesia dalam isu tersebut diwujudkan oleh Kemdiktisaintek melalui program Diktisaintek Berdampak, yang berusaha untuk menjembatani pendidikan tinggi dengan industri dan masyarakat. 

Baca Juga :  Julia Raih Penghargaan Tübitak 2209-A, Mendiktisaintek Apresiasi Langsung di Turki

Diktisaintek Berdampak mendorong keterlibatan aktif sivitas akademika perguruan tinggi, pemerintah, dan industri dalam menciptakan solusi yang aplikatif, inklusif, dan relevan dengan konteks sosialekonomi masyarakat Indonesia.

Menteri Brian menyatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan bonus demografi yang segera terjadi demi masa depan yang lebih baik untuk masyarakat. Hal ini diusahakan melalui diplomasi teknologi, terutama melalui kolaborasi antarnegara anggota OIC-15.

“Tantangan yang saya paparkan memang besar, tetapi bukan tidak mungkin untuk melewatinya. OIC-15 dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan kualitas hidup masyarakat, jika dilakukan perencanaan dan usaha kolaboratif yang matang,” pungkas Menteri Brian.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif