Dukung Astacita, Kemdiktisaintek dan LPDP Sepakati Kerja Sama Ekosistem Riset dan Pendidikan Tinggi
Jakarta (16/5) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bersepakat meningkatkan kerja sama dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan dua naskah kerja sama program kolaborasi yang bersumber dari pendanaan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) dan Dana Abadi Penelitian (DAPL), di Gedung D Kemdiktisaintek Senayan, Jumat (16/5).
Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang dan Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto yang disaksikan oleh Wakil Menteri Stella Christie.
Pada kesempatan ini Wamendiktisaintek Stella Christie mengatakan bahwa penandatanganan ini menjadi momen penting yang menandai sinergi kuat antara dua institusi dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada poin keempat yaitu pengembangan sumber daya manusia, serta sains dan teknologi nasional. Wamendiktisaintek Stella Christie, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini.
“Saya sangat berterima kasih dan bangga atas kerja sama luar biasa antara seluruh tim LPDP dan Kemdiktisaintek. Kita bekerja keras untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam pengembangan SDM dan Iptek. Dana negara harus digunakan secara efisien untuk pembangunan sains dan teknologi di seluruh perguruan tinggi dan pusat riset kita,” ujar Wamen Stella.
Lebih lanjut, Wamen Stella menekankan bahwa kerja sama ini akan memperkuat program-program prioritas nasional seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi industri melalui skema pendanaan riset dan inovasi.
“Dengan pendanaan ini, kita bisa mengakselerasi program ‘Kampus Berdampak’ dan strategi grand call riset yang holistik demi membangun Indonesia ke depan,” tambah Wamen Stella.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa dua PKS yang ditandatangani kali ini antara lain mencakup Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) dengan perundingan alokasi anggaran sebesar Rp929 Miliar untuk 14 program baru guna menguatkan ekosistem perguruan tinggi untuk meningkatkan peringkat kelas dunia, dan Dana Abadi Penelitian (DAPL) dengan total anggaran hampir mencapai Rp1 Triliun untuk mendukung riset universitas generasi 4.0.
“Ini langkah formal dan strategis dalam mendukung pencapaian Indonesia Maju. Kita merancang landasan kuat untuk peningkatan peringkat universitas serta lahirnya riset-riset unggulan di bidang prioritas nasional,” tutur Sesjen Togar.
Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto menyampaikan bahwa program ini bukan hanya soal pendanaan, tetapi bentuk investasi negara terhadap masa depan bangsa.
“Kami ingin memastikan dana abadi ini dibelanjakan secara tepat sasaran, dengan tata kelola terbaik dan berorientasi hasil. Kolaborasi dengan Kemdiktisaintek menjadi contoh sinergi strategis untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi dan riset Indonesia,” jelas Andin.
Penandatanganan PKS ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan ekosistem pendidikan dan riset yang berkelanjutan, serta menciptakan dampak nyata dalam menjawab tantangan pembangunan nasional ke depan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Dirjen Riset dan Pengembangan, Dirjen Sains dan Teknologi, Direktur Keuangan LPDP, Direktur Fasilitasi Riset LPDP dan jajaran pejabat di lingkungan Kemdiktisaintek dan LPDP.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif