Wamendiktisaintek Tegaskan Peran Strategis UBT: Kampus Daerah Perbatasan Harus Jadi Penggerak Inovasi Nasional
Tarakan–Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan menegaskan bahwa perguruan tinggi di wilayah perbatasan, seperti Universitas Borneo Tarakan (UBT), harus menjadi motor utama inovasi dan solusi berbasis sains dan teknologi. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke UBT sebagai bagian dari program nasional Kampus Berdampak, Rabu (23/4).
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk memperkuat peran perguruan tinggi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dalam pembangunan berbasis pengetahuan. UBT, sebagai satu-satunya universitas negeri di Kalimantan Utara, dinilai memiliki posisi strategis dalam membangun daya saing dan ketahanan wilayah perbatasan.
“Kampus tidak boleh hanya menjadi penonton. UBT harus mengambil peran lebih besar sebagai pusat inovasi yang menjawab tantangan lokal dan nasional,” tegas Wamen Fauzan.
Dalam kegiatan yang sama, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, hadir secara daring dan menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kita tidak bisa terus tertinggal. Bangsa yang akan memimpin masa depan adalah bangsa yang menguasai teknologi. Kampus adalah pusat dari transformasi itu,” ujar Menteri Brian.
Mendiktisaintek juga menegaskan bahwa agenda pemerataan pembangunan yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto sangat bergantung pada kontribusi riset dan inovasi dari kampus.
Dalam kunjungannya, Wamendiktisaintek Fauzan menyampaikan dua isu prioritas yang menjadi perhatian pemerintah pusat yaitu percepatan status Badan Layanan Umum (BLU) bagi UBT agar kampus memiliki fleksibilitas pendanaan dan otonomi yang lebih kuat. Selain itu, juga pemetaan dan pengembangan potensi lokal, seperti sektor perikanan udang organik di Tarakan, yang dinilai dapat menjadi unggulan riset dan penggerak ekonomi berbasis Iptek.
“Kami ingin memastikan bahwa UBT memiliki dukungan kebijakan yang tepat untuk berkembang. Potensi lokal seperti tambak udang ini harus dimanfaatkan dengan pendekatan sains yang kuat,” ungkap Menteri Brian.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan bahwa pem provinsi siap mendukung penguatan kapasitas riset dan SDM kampus perbatasan.
“Kalimantan Utara memiliki kekayaan sumber daya alam dan generasi muda. Kami siap bersinergi dengan UBT untuk mendorong pembangunan yang berbasis ilmu pengetahuan,” ujar Gubernur Zainal.
Rektor UBT, Yahya Ahmad Zein, menyampaikan bahwa UBT saat ini dalam proses transformasi menjadi entrepreneurship university, dengan mengintegrasikan kurikulum kewirausahaan ke seluruh program studi.
“Kami ingin mahasiswa menjadi agen perubahan, bukan hanya pencari kerja. UBT harus melahirkan solusi dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan daerah,” kata Rektor Yahya.
Acara ini turut dihadiri oleh Anggota DPD RI, Ketua DPRD Kalimantan Utara, Wali kota Tarakan, serta civitas akademika UBT. Kehadiran berbagai pemangku kepentingan ini mempertegas komitmen bersama untuk menjadikan kampus, khususnya UBT, sebagai pusat pembangunan, inovasi, dan pengabdian di wilayah perbatasan.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif