close

Mendiktisaintek Kunjungi Universitas Nusa Cendana: Tekankan Peran Kampus Berdampak dan Kolaborasi Triple Helix

Kupang–Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Nusa Cendana (Undana) dalam rangka memperkuat peran perguruan tinggi sebagai penggerak pembangunan daerah, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya strategis Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dalam menyelaraskan kebijakan pendidikan tinggi dengan arah pembangunan nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, Kamis (17/4).

Mendiktisaintek menekankan pentingnya peran dosen dan kampus dalam menjawab tantangan era disrupsi. Menteri Brian menyebut bahwa perubahan teknologi, termasuk perkembangan quantum computing, akan secara drastis memengaruhi tatanan kehidupan. Oleh karena itu, Mendiktisaintek menegaskan bahwa kampus harus menjadi pusat budaya ilmiah, riset, dan inovasi.

“Disrupsi adalah peluang. Negara-negara maju mengandalkan pengetahuan dan teknologi. Kampus, khususnya dosen, adalah lokomotif dari perubahan itu, dan mahasiswa adalah bahan bakarnya. Budaya riset, kolaborasi, dan inovasi harus ditumbuhkan agar kampus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” tegas Menteri Brian.

Mendiktisaintek juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan industrialisasi berbasis riset, khususnya hilirisasi mineral yang menjadi keunggulan Indonesia, serta pentingnya membangun triple helix yang melibatkan kampus, industri, dan pemerintah daerah, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kita harus membangun industrialisasi agar Indonesia bisa sejajar dengan negara maju. Industrialisasi ini harus berbasis pada pengetahuan dan teknologi, dan kuncinya ada pada kampus-kampus. Kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah daerah harus menjadi budaya kerja kita ke depan,” ujar Menteri Brian.

Baca Juga :  Wamen Stella: Kolaborasi Investasi Sumber Daya Manusia Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Kementerian untuk mendorong pemerataan pembangunan pendidikan tinggi hingga ke daerah perbatasan seperti Kupang. Menteri juga memaparkan sejumlah program prioritas seperti revitalisasi kampus, program mentorship antarkampus, dan pemberdayaan hasil riset agar berdampak langsung pada masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan pendidikan tinggi tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Daerah-daerah terdepan seperti NTT justru harus menjadi prioritas karena potensinya besar. Program seperti revitalisasi kampus dan mentorship antarkampus ini kami dorong agar tidak ada lagi kesenjangan. Hasil riset dari kampus harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat secara konkret,” ujar Menteri Brian.

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan perguruan tinggi di wilayah NTT.

“Kami sedang menyusun Panitia Kerja (Panja) khusus perguruan tinggi. Saya minta kampus di NTT aktif memberikan masukan. Fokus Saya adalah menjawab kebutuhan pendidikan tinggi di wilayah ini. Anggaran akan ditambah jika permintaan daerah disampaikan secara tepat,” ujar Anita.

Baca Juga :  Ditjen Diktiristek Jalin Kerja Sama dengan BNI untuk Dukung MBKM

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, Kementerian, dan DPR dalam mewujudkan sistem pendidikan tinggi yang inklusif dan berdampak.

Rektor Universitas Nusa Cendana, Maxs U. E. Sanam, menyambut baik kunjungan Menteri sebagai bentuk perhatian terhadap pembangunan pendidikan tinggi di timur Indonesia.

“Kunjungan ini adalah kehormatan bagi kami. Sesuai tagline ‘Undana Berdampak’, kami berkomitmen membangun kolaborasi dan berkontribusi nyata. Kami sudah mengembangkan riset energi terbarukan berbasis kayu bersama PLN. Dengan dukungan infrastruktur, kami bisa lebih fokus pada penguatan tridarma dan menjawab tantangan lokal,” jelas Rektor Maxs.

Ia juga berharap dukungan kementerian dalam memperkuat kapasitas dan kolaborasi antarkampus di wilayah NTT, sehingga seluruh potensi daerah dapat dioptimalkan.

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Ahmad Najib Burhani, Dirjen Riset dan Pengembangan, Fauzan (secara daring), Rektor dan sivitas akademika kampus di NTT.

Dengan semangat kolaboratif dan visi membangun kampus yang berdampak, kunjungan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat transformasi pendidikan tinggi yang inklusif, inovatif, dan merata hingga ke daerah terluar Indonesia.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif