close

Hilirisasi Produk PTNBH Mampu Dorong Penguatan Finansial Berkelanjutan

Banda Aceh-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Hilirisasi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan berkomitmen untuk menjadi wadah bagi Perguruan Tinggi Negeri berbadan hukum (PTNBH) dalam menghilirisasi produk-produknya, Senin (15/4).

Direktorat Hilirisasi dan Kemitraan juga berkomitmen untuk menjadi payung dalam upaya mendorong hilirisasi produk unggulan PTNBH, serta memperkuat aspek finansial perguruan tinggi.

“Kita siap berkolaborasi dengan mitra kerja. Kita mendorong inisiatif peningkatan kekuatan finansial institusi pendidikan tinggi secara berkelanjutan,” ujar Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek, Yos Sunitiyoso, pada Forum Bisnis Badan Usaha Milik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BUM-PTNBH) Tahun 2025 yang digelar di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh awal pekan lalu.

Dalam forum yang mengusung tema Sinergi Membangun Negeri melalui Ketahanan Pangan dan Hilirisasi Komoditas Unggulan Indonesia tersebut, Direktur Yos Sunitiyoso menjelaskan, selain hilirisasi dan kemitraan, pemanfaatan aset PTNBH juga menjadi perhatian dalam forum diskusi tersebut. Pemanfaatan aset PTNBH, menurutnya, dapat menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi kampus karena banyak PTNBH yang memiliki aset strategis, mulai dari lahan, bangunan, hingga fasilitas teknologi yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga :  Kemdiktisaintek dan Forum Zakat Siapkan Kolaborasi Beasiswa Penuh Bagi Mahasiswa Kurang Mampu

“Dengan pengelolaan yang profesional dan kerja sama dengan sektor swasta maupun pemerintah daerah, aset-aset ini bisa dikembangkan menjadi sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan bagi institusi,” ucap Direktur Yos.

Direktur Yos mengungkapkan inisiatif hilirisasi tidak hanya fokus pada produk riset saja, tetapi juga pada optimalisasi aset perguruan tinggi sebagai bentuk inovasi manajerial. Misalnya, aset berupa lahan dapat digunakan untuk pembangunan kawasan riset terpadu, inkubator bisnis, atau bahkan destinasi wisata edukatif berbasis riset, dan lainnya. Skema kerja sama pemanfaatan aset ini dinilai mampu memperkuat ekosistem inovasi di perguruan tinggi sekaligus meningkatkan kontribusi PTNBH terhadap pembangunan ekonomi lokal dan nasional.

Melalui BUM-PTNBH Tahun 2025, Direktur Yos  berharap mampu menghasilkan rumusan strategis serta solusi konkret dalam pengelolaan aset PTNBH yang lebih produktif dan berdampak langsung pada kesejahteraan seluruh sivitas akademika.

Baca Juga :  RECON : Perpaduan Teknologi dan Humanisme

Senada dengan itu, Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, industri, dengan kampus dalam proses hilirisasi. Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Universitas Syiah Kuala telah menerapkan model kolaborasi ini, salah satunya melalui pengembangan dan penjualan minyak atsiri sebagai bahan baku parfum dan produk kecantikan. Saat ini produk minyak atsiri tersebut sudah menembus pasar Perancis yang merupakan ikon parfum dunia.

“Pemerintah daerah siap mendukung kolaborasi riset dan inovasi pendidikan yang dilakukan PTNBH guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kolaborasi kami pada minyak atsiri pada gilirannya mendorong geliat ekonomi lokal,” jelas Walikota Illiza.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif