close

IISMA Awardee Gelar Kegiatan Kunjungan ke Industri Luar Negeri

Jakarta, Kemdiktisaintek – Sebagai salah satu program di bawah payung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) bertujuan memberikan pengalaman yang relevan sebagai bekal mahasiswa di masa depan. Melalui IISMA Industrial Exposure Series, penerima beasiswa IISMA asal perguruan tinggi vokasi didorong untuk melakukan kegiatan kunjungan ke industri-industri luar negeri.

“Program Industrial Exposure sangat penting untuk memastikan mahasiswa memiliki keterikatan dengan industri selama melaksanakan program IISMA. Ini adalah ciri khas IISMA khusus mahasiswa vokasi. Kegiatan ini penting untuk memastikan mahasiswa vokasi telah memenuhi kriteria interaksi selain dengan pihak kampus, yaitu interaksi dengan industri di sekitar kampus tersebut,” ungkap Rachmat Sriwijaya, Kepala Program IISMA.

IISMA Industrial Exposure Series merupakan salah satu Challenge dalam program IISMA. Challenge adalah kegiatan non-akademik yang digelar sebagai media pengembangan kapasitas diri. Selain itu, Challenge juga bertujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang berkesinambungan dan menghasilkan penerima beasiswa (awardee) yang mampu berkolaborasi, beradaptasi, dan berkreasi tanpa batas.

Dalam IISMA Industrial Exposure Series, IISMA awardee yang menempuh pendidikan tingkat vokasi di Perguruan Tinggi Luar Negeri melakukan kunjungan ke industri untuk memperoleh pengalaman praktik di lapangan, melakukan riset, dan mengimplementasikan program pembelajaran secara nyata. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2022 untuk vokasi.

Baca Juga :  Unsyiah dan 15 PTN Lain Buka Jalur Mandiri

IISMA awardee juga harus mempresentasikan laporan kegiatan kepada para panelis melalui sesi IISMA Industrial Exposure Challenge – Assessment & Awarding Session. Acara penilaian ini dibagi menjadi dua batch dan digelar secara daring melalui Zoom. Batch 1 digelar pada Sabtu, 30 November 2024 silam, dan batch 2 akan digelar pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Presentasi dilakukan dalam beberapa breakout room Zoom yang masing-masing dihadiri seorang panelis. Setiap Perguruan Tinggi Luar Negeri atau host university diwakili minimal dua mahasiswa untuk melakukan presentasi. Para mahasiswa ini diminta menjelaskan pengalaman yang diperoleh selama kunjungan ke industri, alasan memilih industri tersebut, manfaat yang diperoleh, dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, mahasiswa juga diminta memutar video rangkuman kegiatan pada akhir sesi presentasi.

IISMA Industrial Exposure Challenge – Assessment & Awarding Session Batch 1 melibatkan 21 Perguruan Tinggi Luar Negeri. Mahasiswa dari 21 perguruan tinggi tersebut melakukan kunjungan ke berbagai industri, pabrik, hingga hotel dan resort bagi mereka yang berkuliah di bidang hospitality.

Dari total 21 Perguruan Tinggi Luar Negeri yang mengikuti presentasi batch 1, panelis memilih 5 perguruan tinggi terbaik sebagai pemenang. Juara kelima adalah Saxion University of Applied Sciences, juara keempat diraih The Hague University of Applied Sciences, dan juara ketiga adalah National Yunlin University of Science and Technology. Sementara, juara kedua dan pertama berturut-turut adalah Asia University dan National Formosa University.

Baca Juga :  FEB-UNTAD LAKSANAKAN KEGIATAN LAUNCHING DAN SOSIALISASI PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)

Untuk menutup acara, perwakilan panelis, yaitu Ermyna Seri dari Politeknik Negeri Medan, menyampaikan beberapa pesan kepada para awardee. Selain mengucapkan selamat kepada para pemenang, Ermyna juga mengapresiasi seluruh awardee yang sudah berhasil melakukan Challenge ini dari awal hingga akhir. Tidak hanya itu, Ermyna juga mendorong para awardee agar bisa menyebarluaskan pengalaman yang telah didapatkan.

“Saya ingin memberikan beberapa saran tentang bagaimana Anda bisa mengimplementasikan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan kunjungan ke industri. Saya menyarankan Anda untuk membuat webinar atau seminar berskala kecil di kampus untuk membagikan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh ke orang lain,” tutup Ermyna.