close

Mahasiswa ITS Hadirkan Kota Cerdas Bebas Kemacetan Lewat Aplikasi SISRI

Muhammad Afif menjelaskan program SISRI besutan Tim Go Gangster ITS sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di kota besar

Kampus ITS, ITS News — Kemacetan menjadi salah satu momok berkepanjangan yang sering terjadi di kota-kota besar, tak terkecuali di Surabaya. Berangkat dari hal tersebut, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang bernama tim Go Gangster merancang sebuah program komputer yang terintegrasi dengan Artificial Intelligence (AI) bernama Surabaya Integrated Smart Road Infrastructure (SISRI) sebagai solusi mengatasi kemacetan di Surabaya.

Ketua tim Go Gangster ITS Muhammad Afif menjelaskan bahwa Smart Transport dan Smart Governance menjadi pilar penting dalam pembangunan kota cerdas. Tata kelola transportasi yang baik akan memecahkan berbagai permasalahan, seperti kemacetan, minimnya minat terhadap angkutan umum, hingga polusi udara. “Kemacetan ini bahkan telah menimbulkan kerugian finansial di Kota Surabaya hingga Rp 12 triliun,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Afif itu.

Tim yang juga digawangi oleh Dwiyasa Nakula dan Michael Wayne ini mengusung inovasi penggunaan lampu lalu lintas yang adaptif terhadap kepadatan kendaraan lewat program SISRI. Aplikasi ini memiliki lima fitur unggulan yang dapat memantau pola mobilitas masyarakat. Salah satu fitur utamanya adalah SI-Eye, sensor kamera berbasis AI yang dapat mendeteksi jenis, kecepatan, dan flow kendaraan yang ada di jalan.

Baca Juga :  FTUI dan Qualcomm Kolaborasi Gelar Pelatihan Teknologi Selular Era 5G
Lima fitur unggulan SISRI yang didesain oleh tim mahasiswa ITS dengan mengusung pilar Kota Cerdas

Data yang dikumpulkan oleh sensor tersebut kemudian dikirimkan ke SI–Traffic yang secara adaptif mengatur warna lampu lalu lintas. Hal ini mencegah kemungkinan penumpukan kendaraan yang disebabkan oleh lamanya pergantian warna lampu jalan. “Selama ini sensor dan pemantauan yang ada bersifat konvensional, sehingga penggunaan AI ini menghimpun data yang lebih lengkap dan mudah,” papar Afif.

Inovasi yang digagas oleh mahasiswa angkatan 2022 ini juga menghadirkan layanan SI-Robu dengan bantuan on-board unit. Alat ini merupakan instrumen yang dipasang pada badan kendaraan dan dapat mengirimkan sinyal ke lampu lalu lintas agar berubah menjadi hijau. Alat ini utamanya dilekatkan pada kendaraan prioritas seperti bus, ambulans dan mobil pemadam kebakaran.

Selain itu, ada juga fitur tambahan SI-Air yang dapat membantu pemantauan kualitas udara secara real time. Layanan ini terintegrasi dengan SI-Maps sehingga SISRI dapat memberikan rekomendasi rute perjalanan yang memiliki indikator kualitas udara yang baik. “Selain itu, SI-Maps juga dapat menunjukkan posisi dan rute angkutan umum,” terang mahasiswa Departemen Teknologi Informasi ini.

Program yang dikembangkan oleh Tim Go Gangster tersebut juga telah mendapat sambutan positif dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Tujuan dan gagasan yang dibawakan sejalan dengan masterplan Smart City Surabaya yang memprioritaskan peningkatan transportasi umum. Layanan ini pun diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan terkait sistem transportasi Surabaya.

Baca Juga :  3.100 Mahasiswa Siap Ikuti Kelas Bangkit 2022
(dari kiri) Dwiyasa Nakula, Michael Wayne, dan Muhammad Afif saat berhasil raih juara pertama di ajang Gemastik XIV pada Divisi Kota Cerdas

Tidak hanya sejalan dengan masterplan Kota Surabaya, inovasi ini juga mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam tiga tujuan. Yang pertama, program ini mendukung terciptanya iklim infrastruktur, industri dan inovasi yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, program ini turut membangun kota dan komunitas berkelanjutan yang bebas dari masalah kemacetan. Terakhir, SISRI mencapai tujuan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dengan menekan penggunaan BBM pada kendaraan bermotor.

Lewat inovasi yang digagasnya, tim di bawah bimbingan Ridho Rahman Hariadi SKom MSc ini telah berhasil menyabet peringkat pertama dalam kategori Kota Cerdas di ajang Gemastik XIV di Universitas Negeri Semarang (Unnes), beberapa waktu lalu. Raihan prestasi ini memacu semangat Afif dan timnya untuk terus melakukan inovasi pada SISRI. “Semoga program ini dapat dikembangkan lebih jauh agar dapat diimplementasikan di Kota Surabaya,” tutur Afif penuh harap. (HUMAS ITS)