close

Lima Tahun Implementasi Proyek One Health Workforce Next Generation (OHW-NG) Raih Berbagai Pencapaian Signifikan

Jakarta – Berdasarkan tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) terlatih yang mampu berkolaborasi lintas disiplin, Indonesia bekerja sama dengan Amerika Serikat melalui program USAID One Health Workforce Next Generation (OHW-NG). Program ini diatur dalam Kerangka Kerja Sama Pembangunan Bilateral (Bilateral Development Cooperation Framework/BDCF) antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), serta melalui Perjanjian Pelaksanaan Hibah (Grant Implementation Agreement/GIA) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam proyek One Health Workforce Next Generation (OHW-NG) yang dilaksanakan oleh Indonesia One Health University Network (INDOHUN).

Kolaborasi ini dilakukan untuk menghadapi tantangan global dan nasional yang berkaitan dengan ancaman yang muncul mengenai penyakit, wabah, maupun pandemi yang disebabkan oleh Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru (PIB).

Pengimplementasian proyek ini difokuskan pada tiga pilar utama, yaitu (1) meningkatkan  keterampilan dalam kompetensi One Health bagi profesional pre-service dan in-service, serta membentuk jalur tenaga kerja One Health yang terlatih dan mahir secara teknis melalui pendidikan dan pelatihan, (2) memperkuat sistem dan prosedur untuk menilai serta melacak penempatan, kinerja, dan dampak tenaga kerja multisektoral, (3) dan meningkatkan keberlanjutan jaringan universitas one health regional dengan memperkuat kapasitas organisasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Abdul Haris, turut mengapresiasi program OHW-NG yang telah diimplementasikan dengan baik selama lima tahun ini.

“Selama 5 tahun pelaksanaan proyek, telah dihasilkan berbagai program yang melibatkan civitas akademika, pemerintah daerah, industri dan masyarakat, yang telah berdampak cukup siginifikan, diantaranya peningkatan jumlah lulusan yang kompeten di bidang kesehatan; terbentuknya jaringan kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pemangku kepentingan lainnya; inovasi dan solusi-solusi baru dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang kompleks; dan kontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19, seperti pelatihan mahasiswa dalam tracing dan testing,” tutur Abdul Haris pada acara Penyampaian Laporan Akhir dan Penutupan Proyek USAID One Health Workforce Next Generation (OHW-NG) di Gedung A, Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, (16/10).

Haris berharap INDOHUN dapat melanjutkan kemitraannya dengan USAID, dunia industri, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan One Health Collaborating Center sekaligus dapat menjadi pusat riset dan IPTEK mengenai One Health yang akan menghasilkan kebijakan yang sistematis tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, deteksi dini, kesiapsiagaan, dan pemulihan dari krisis kesehatan di Indonesia.

Baca Juga :  Dirjen Dikti: Semangat Gotong Royong dan Adaptasi Teknologi di Masa Pandemi Harus Dipertahankan dan Ditingkatkan

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama lima tahun ini telah membuahkan berbagai hasil serta pencapaian signifikan, yakni pembentukan dan penerapan One Health melalui 8 (delapan) One Health Collaborating Center (OHCC), Pengorganisasian mahasiswa lintas sektor melalui One Health Student Club (OHSC), pengembangan kurikulum, modul, dan pelaksanaan pelatihan serta lokakarya, implementasi One Health dalam pendidikan epidemiologi lapangan di Universitas Diponegoro, pengembangan Majalah Emerging sebagai kanal diseminasi informasi dan perkembangan isu mengenai One Health, serta penguatan One Health dalam pendidikan mahasiswa melalui Program Magang One Health (One Health Young Leaders).

Pada kesempatan yang sama, Sara Heydari selaku Wakil Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, mengaku sangat terkesan dan bangga terhadap segala pencapaian yang juga berhasil memberikan manfaat kepada lebih dari 9.000 orang yang berasal dari kalangan mahasiswa, akademisi, dan profesional. Ia juga mengapresiasi Kemendikbudristek atas kepemimpinan dan komitmen dalam keberlanjutan peran pendidikan tinggi dalam One Health melalui program Kampus Merdeka.

“Pemerintah Amerika serikat bangga dapat bermitra dengan pemerintah Indonesia khususnya Kemendikbudstek untuk melanjutkan pembangunan kapasitas SDM Indonesia melalui kurikulum One Health untuk mencegah dan merespon penyakit menular,” ujar Sara.

Sara mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu contoh global yang mampu mengatasi zoonosis melalui pendekatan One Health melalui kolaborasi lintas sektor. Ia juga berharap kerjasama serta kolaborasi dapat terus dilanjutkan melalui program-program lainnya untuk semakin memperkuat sistem pendidikan One Health terhadap ketahanan kesehatan di Indonesia.

“USAID bangga dapat melanjutkan kerja sama penting ini dengan memperkuat kapasitas sumber daya tenaga kesehatan di Indonesia dan meningkatkan kurikulum One Health guna mencegah dan menanggulangi ancaman penyakit menular dan memerangi resistensi antimikroba,” jelasnya.

Menurut Ketua Badan Pengawas INDOHUN, Yodi Mahandradhata, pencapaian yang telah diraih hari ini merupakan hasil kolaborasi yang solid dan komitmen seluruh pihak dalam menciptakan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan serta ancaman kesehatan di masa depan.

Ia juga mengungkapkan bahwa keberlanjutan menjadi salah satu tantangan terbesar setelah berakhirnya proyek ini.

“Salah satu tantangan terbesar setelah berakhirnya proyek ini adalah keberlanjutan dari semua inisiatif yang telah kita bangun bersama. kita berharap universitas-universitas yang telah terlibat dapat melanjutkan program ini secara mandiri dengan dukungan Kemendikbudristek,” ungkapnya.

Baca Juga :  UTU Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2021

One Health Collaborating Center (OHCC) dan One Health Student Club (OHSC) yang telah dibangun di berbagai universitas diharapkan dapat menjadi pusat kolaborasi serta pendekatan One Health untuk terus berkembang dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Plt. Sekretaris Ditjen Dikti, Tjitjik Sri Tjahjandarie menyampaikan Apresiasi atas kerja keras dan kolaboratif yang telah dilaksanakan. “Sejak tahun 2022, saya memantau perkembangan baik dari program ini, strateginya sangat tepat, persebarannya juga merepresentasikan Indonesia dari barat ke timur yang dapat mendeskripsikan keluasan wilayah RI, dan aksesnya dapat diperoleh oleh masyarakat seluruh bagian indonesia,” ujar Tjitjik.

Beliau juga berharap kedepan program ini dapat terus berkembang sebagai bukti komitmen dari Kemendikbudristek untuk menghadapi ancaman kesehatan melalui kerjasama ini.

Koordinator INDOHUN, Agus Suwandono melaporkan berbagai capaian lainnya, prestasi, serta dampak baik yang sudah dicapai melalui program ini. “Program ini telah memfasilitasi 360 petugas kesehatan, dosen dan profesional melalui 12 lokal karya One Health  System Mapping and Resource Toolkit ( ONE-SMART)” ujar Agus.

Agus menambahkan, capaian yang diraih selama lima tahun pelaksanaan USAID OHW-NG menjadi bukti nyata akan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks. Indonesia diharapkan lebih siap menghadapi ancaman kesehatan di masa depan, dengan komitmen untuk terus berinovasi dan membangun ketahanan yang lebih kuat.

Selain itu, proyek ini juga telah mendukung program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), dengan 49 mahasiswa yang telah mendapat kesempatan untuk meningkatkan skill kemampuan One Health yang memperoleh pengakuan kredensial resmi melalui program One Health Young Leaders (OHYL). Lebih dari 9.860 orang telah menerima manfaat dari program yang dilatih menggunakan kurikulum one health. Pencapaian-pencapaian tersebut tidak lepas dari dukungan serta kontribusi positif dari berbagai pemangku kepentingan yang selalu mendukung kelancaran program.

Penutupan program USAID OHW-NG diharapkan bukan menjadi akhir kolaborasi multisektoral, tetapi menjadi awal dari kesinambungan upaya dalam memperkuat kapasitas SDM untuk One Health. Dengan dukungan Kemendikbudristek dan USAID, program ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengintegrasikan konsep One Health terhadap berbagai sektor.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#KampusMerdekaIndonesiaJaya
#DiktiSigapMelayani